Inilah Alternatif Menurut Pakar Kesehatan Bagi Perokok yang Ingin Berhenti Merokok dan Bebas dari Tembakau

- 3 September 2022, 21:35 WIB
Ilustrasi merokok.
Ilustrasi merokok. /Pixabay/Tumisu

PR BEKASI - Kebiasaan Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat merusak kesehatan seseorang.

Namun saat ini di Indonesia perokok sudah mencapai jumlah sekitar 69 juta orang dan tingginya jumlah perokok ini dapat berimplikasi dalam aspek sosial ekonomi.

Jumlah yang tinggi ini menurut Tikki Pangestu, pakar kesehatan dan mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dia mengatakan Indonesia perlu strategi intervensi yang didukung oleh kebijakan pemerintah guna menekan angka prevalensi perokok.

Tikki Pangestu menjelaskan dengan jumlah perokok yang sudah mencapai sekitar 69 juta orang menyebabkan beban anggaran kesehatan menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Kementerian Agama Menghimbau Jemaah Haji Indonesia untuk Menaati Larangan Merokok di Arab Saudi

"Dari perspektif kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi, (hal ini) memerlukan strategi maupun intervensi serta kebijakan yang akan kemungkinan dalam menurunkan prevalensi perokok di Indonesia,” ujar Tikki Pangestu yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara News di seminar Alomedika bertema "Reducing the Harm of Smoking: Is Tobbaco Harm Reduction Feasible?" 5

Menurut Tikki Pangestu, strategi pemerintah saat ini adalah menerapkan konsep dengan menggunakan produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan kantong nikotin.

Beberapa penelitian ilmiah menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif dapat mengurangi risiko penyakit hingga 90-95% dibandingkan dengan Rokok tembakau.

"Intervensi dengan produk pengurangan dampak buruk, lebih efektif dalam membantu orang yang ingin berhenti merokok daripada produk seperti terapi pengganti nikotin," kata Tikki.

Halaman:

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x