Sementara itu, peneliti utama Benedict Michael dari Liverpool University mengatakan sangat penting untuk dicatat bahwa hal itu berfokus pada kasus yang dalam kondisi kritis atau memiliki gejala yang parah.
Data dikumpulkan antara 2 April 2020 hingga 26 April 2020, ketika pandemi ini telah menyebar secara eksponensial di negara Ratu Elizabeth.
Komplikasi otak yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 adalah stroke. Sedikitnya, 77 dari 125 pasien Covid-19 mengalami stroke.
Baca Juga: Pesta Pernikahan Berujung Maut, Pengantin di India Meninggal dan 31 Positif Covid-19
Dari jumlah tersebut, sebagian besar terjadi pada pasien yang usianya di atas 60 tahun dan sebagian besar disebabkan oleh adanya pembekuan darah di bagian otak, yang dikenal sebagai stroke iskemik.
Studi ini juga menemukan fakta bahwa 39 dari 125 pasien menunjukkan tanda-tanda kebingungan atau perubahan perilaku yang mencerminkan kondisi mental yang berubah.
Dari jumlah tersebut, sembilan pasien mengalami disfungsi otak yang tidak spesifik, yang dikenal sebagai ensefalopati. Sementara tujuh pasien mengalami peradangan otak atau ensefalitis.
Baca Juga: Disorot Jokowi Soal Covid-19, Tri Rismaharini: Surabaya Akan Fokus Hingga Tingkat Keluarga
Benedict Michael mengatakan temuan itu merupakan awal yang penting untuk mendefinisikan efek Covid-19 pada otak.
"Kami sekarang membutuhkan penelitian terperinci untuk memahami mekanisme biologis yang mungkin terjadi sehingga kami dapat mengeksplorasi potensi perawatan," ucapnya.***