Selain Makhluk Halus Bergentayangan, Simak Sederet Mitos Malam Satu Suro yang Masih Dipercaya

- 20 Agustus 2020, 21:05 WIB
Ilustrasi Malam Satu Suro.
Ilustrasi Malam Satu Suro. /PIXABAY/

PR BEKASI - Malam ini, Kamis, 20 Agustus 2020, merupakan malam tanda umat Muslim memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah. Saat malam menjelang 1 Muharam, masyarakat Jawa biasa menyebutnya sebagai Malam Satu Suro.

Malam Satu Suro sering kali dianggap sakral oleh masyarakat Jawa. Oleh karena itu, setiap kali menyambut Malam satu Suro, banyak ritual dan tradisi yang ditunaikan selama malam tersebut.

Selain melakukan beberapa ritual dan tradisi, terdapat juga beberapa mitos dan fakta yang berkeliaran di sekitar Malam Satu Suro.

Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Subianto Disebut Akan Gantikan Ma’ruf Amin Jadi Wakil Presiden

Dari data yang dihimpun oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari berbagai sumber, berikut adalah lima mitos dan fakta Malam Satu Suro.

Banyak Makhluk Halus Gentayangan

Salah satu mitos yang terkenal adalah kepercayaan bahwa pada malam Satu Suro banyak makhluk halus bergentayangan. Konon, Malam satu Suro identik dengan pesta makhluk halus.

Baca Juga: Netizen Tunggu Zara Adhisty untuk Klarifikasi Terkait Kasusnya di Podcast Deddy Corbuzier

Arwah Leluhur Berkunjung ke Rumah

Beberapa orang masih meyakini mitos bahwa arwah leluhur mereka akan datang ke rumah pada malam Satu Suro.

Dilarang Keluar rumah

Masyarakat Jawa meyakini bahwa mereka tidak boleh keluar rumah pada Malam Satu Suro. Jika dilanggar, mereka percaya hal buruk atau kesialan akan menimpa mereka.

Baca Juga: Kominfo Luncurkan 4 Seri Prangko Terbaru, Salah Satunya Joko Widodo - Ma’Ruf Amin

Pindah rumah

Selain dilarang keluar rumah, mitos lain yang dipercaya saat Malam Satu Suro adalah tidak boleh pindah rumah. Dalam primbon masyarakat Jawa, ada yang disebut sebagai hari baik dan hari buruk.

Pada Malam Satu Suro, sebagian orang percaya untuk tidak pindah rumah, karena dianggap bukan hari baik. Padahal, dalam Islam, semua hari adalah baik.

Baca Juga: Setelah Seo Sung Jong, Kini Aktor Senior Kim Won Hae Dinyatakan Terinfeksi Covid-19

Tidak Boleh Mengadakan Pesta Pernikahan

Menikahkan anak pada bulan Suro sangat ditentang oleh budaya Jawa. Jika tetap dilakukan, dipercaya keluarga tersebut akan mendapat kesialan. Selain pernikahan, pesta-pesta lainnya seperti sunatan dan lain-lain juga dilarang. Dan mitos ini masih dipercaya sampai sekarang.***

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x