Sebabkan Kematian Banyak Penduduk Dunia, 3 Wabah Ini Pengaruhi Perubahan Peradaban Manusia

- 23 September 2020, 14:19 WIB
Ilustrasi wabah Virus Corona.
Ilustrasi wabah Virus Corona. /Pixabay

PR BEKASI - Sepanjang kehidupan manusia di Bumi, wabah penyakit telah ada sejak lama dan ikut mempengaruhi perubahan peradaban dunia.

Wabah tercatat telah mengubah jalannya sejarah dunia, bahkan menandakan akhir dari sebuah peradaban manusia di masa lalu.

Berikut adalah 3 wabah terburuk yang pernah menimpa kehidupan manusia yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari LiveScience:

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat 

1. The Black Death

Black Death menyebar dari Asia ke Eropa, meninggalkan berbagai kehancuran di belakangnya. Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa akibat wabah tersebut telah memusnahkan lebih dari setengah populasi Eropa.

Hal tersebut disebabkan oleh strain bakteri Yersinia pestis yang kemungkinan besar telah punah saat ini dan disebarkan oleh kutu pada hewan pengerat yang terinfeksi. Mayat korban kemudian dimakamkan di kuburan massal.

Wabah mengubah jalannya sejarah peradaban Eropa. Dengan begitu banyak yang meninggal, pekerjaan menjadi lebih sulit ditemukan, menghasilkan gaji yang lebih baik bagi para pekerja, dan berakhirnya sistem perbudakan Eropa.

Studi menunjukkan bahwa pekerja yang bertahan memiliki akses yang lebih baik ke daging dan roti berkualitas lebih tinggi. Kurangnya tenaga kerja murah mungkin juga berkontribusi pada inovasi teknologi.

Baca Juga: Tampil Tertutup dengan Gamis Senada, Jaksa Pinangki Diam Seribu Bahasa Saat Persidangan 

2. Polio

Di zaman sekarang penyakit polio sudah jarang ditemukan. Namun, epidemi polio pernah menjadi ancaman manusia di zamannya.

Di New York, wabah ini menyebabkan 27.000 kasus postif dan 6.000 kematian di Amerika Serikat. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak dan terkadang membuat para penyintas menjadi cacat permanen.

Epidemi polio terjadi secara sporadis di Amerika Serikat hingga vaksin Salk dikembangkan pada tahun 1954. Saat vaksin tersedia secara luas, kasus di Amerika Serikat menurun.

Kasus polio terakhir di Amerika Serikat dilaporkan pada 1979. Upaya vaksinasi di seluruh dunia telah sangat mengurangi penyakit ini, meskipun belum sepenuhnya diberantas.

Baca Juga: Megawati Turun Gunung Jadi Jurkam Gibran-Teguh, Pengamat: PDIP Lagi Panik Harga Dirinya Akan Hancur 

3. Wabah Cocoliztli: 1545-1548

Wabah paling mematikan jatuh pada Cocolitzi. Diperkirakan menjadi salah satu penyebab hilangnya peradaban Aztec.

Infeksi yang menyebabkan epidemi cocoliztli adalah salah satu bentuk virus demam berdarah yang menewaskan 15 juta penduduk Meksiko dan Amerika Tengah.

Di antara populasi yang sudah melemah akibat kekeringan ekstrem, penyakit itu terbukti sangat berbahaya. "Cocoliztli" adalah kata Aztec untuk "hama".

Sebuah studi baru-baru ini yang memeriksa DNA dari kerangka korban menemukan bahwa mereka terinfeksi subspesies Salmonella yang dikenal sebagai S. paratyphi C, yang menyebabkan demam enterik, suatu kategori demam yang mencakup tifus.

Demam enterik dapat menyebabkan demam tinggi, dehidrasi, dan masalah gastrointestinal. Wabah ini masih menjadi ancaman kesehatan utama saat ini.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x