Orang Tua Wajib Tahu! Main Game Lebih Baik daripada Nonton YouTube dan Televisi, Ini Penjelasannya

- 27 Februari 2024, 19:28 WIB
Ilustrasi anak main game atau video game.
Ilustrasi anak main game atau video game. /Youtube frwcd official.JPG/

PATRIOT BEKASI - Orang tua wajib memilih hiburan untuk anak sebagai kegiatan di dalam rumah secara bijak. Di era digital ini tontonan untuk hiburan anak-anak tidak lagi hanya di media televisi, tetapi bisa melalui gadget, dengan membuka kanal youtube dan penyedia tontonan lainnya.

Tidak sedikit orang tua yang hanya memberikan gadget untuk hiburan anaknya. Gadget tidak hanya menyediakan tontonan saja namun juga berbagai video game untuk anak. Namun, tahukah anda? Menurut penelitian, ternyata bermain video game lebih baik daripada menonton.

Penelitian terbaru dari Queensland University of Technology Australia menunjukkan bahwa bermain video game bisa lebih bermanfaat bagi anak-anak dibandingkan menonton televisi, dalam hal ini termasuk YouTube dan media penyedia video lainnya.

Baca Juga: Perbandingan Xiaomi 14 vs Samsung Galaxy S24: Duel Ponsel Flagship Snapdragon 8 Gen 3

Menurut hasil penelitian yang didasarkan pada data dari Longitudinal Study of Australian Children, anak-anak yang menghabiskan waktu bermain video game cenderung memiliki peningkatan daya kognitif yang lebih baik daripada mereka yang menghabiskan waktu menonton televisi.

Menonton Termasuk Kegiatan Pasif, Bermain Game Termasuk Kegiatan Interaktif

Dr. Daniel Johnson, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian tersebut, menjelaskan bahwa menonton televisi dianggap sebagai kegiatan pasif, sedangkan bermain video game merupakan kegiatan yang lebih interaktif.

Aktivitas yang melibatkan interaksi ini diyakini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan kognitif, dan interaksi sosial anak-anak.

"Ada banyak pemberitaan negatif tentang video game, namun penelitian menunjukkan dampak negatif video game hanya terlihat pada segelintir orang," kata Johnson sebagaimana dilaporkan MedicalDaily.

Ketika menonton youtube, anak hanya memandang layar tanpa melakukan aktivitas apapun. Lain halnya ketika bermain game, anak akan dirangsang untuk berfikir kreatif, menggerakkan atau mencari tujuan dari game yang dimainkan.

Ketika ada tujuan dari game yang berhasil dicapai, akan meningkatkan percaya diri anak dan melatih anak untuk memecahkan masalah.

Memainkan game multiplayer bahkan dapat melatih anak untuk berkerja sama dengan orang lain, memperluas jaringan pertemanan dan hubungan sosial.

Bermain Video Game Tetap pada Pengawasan Orang Tua

Dr. Penny Sweetser, ilmuwan lain dari Queensland University of Technology, menambahkan bahwa permainan video game dan menonton televisi bukanlah dua kegiatan yang sebanding. Menurutnya, kedua kegiatan ini perlu dibedakan menjadi dua kategori utama: aktif dan pasif.

Ia menekankan pentingnya kesadaran bahwa tidak semua video game cocok untuk anak-anak. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak bermain video game dengan batasan yang sewajarnya, tanpa berlebihan, untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka.

Menurut perkiraan para ilmuwan, anak-anak di Amerika rata-rata menghabiskan sekitar 4,5 jam sehari untuk menonton televisi, sementara waktu yang mereka habiskan untuk bermain video game mencapai lebih dari satu jam sehari.

Hal ini menunjukkan pentingnya pemahaman akan dampak dan kebutuhan untuk mengelola waktu anak-anak dalam berbagai aktivitasnya.

Dengan demikian, penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan waktu luang anak-anak dan pilihan aktivitas yang mereka lakukan.

Bermain game, ketika diatur dengan bijak dan dipilih dengan cermat, dapat menjadi alternatif yang lebih bermanfaat daripada menonton youtube, membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial yang penting dalam perkembangan anak.***

Editor: M Hafni Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x