Hilangnya Indra Penciuman ‘Anosmia’ Resmi Jadi Gejala Covid-19, Peneliti Ungkap Faktanya

- 30 September 2020, 20:47 WIB
Ilustrasi kehilangan penciuman.
Ilustrasi kehilangan penciuman. /

 “Virus corona yang dijelaskan sebelumnya diperkirakan menyumbang 10 hingga 15 persen kasus. Oleh karena itu, mungkin tidak mengherankan bahwa virus Covid-19 akan menyebabkan anosmia pada pasien yang terinfeksi," kata Kumar.

Profesor Carl Philpott, direktur urusan medis dan penelitian di lembaga amal Fifth Sense, menjelaskan kepada The Independent bahwa karena flu biasa dan virus sering kali menyebabkan hidung tersumbat, hal ini dapat menyebabkan "hilangnya bau pasca-virus".

 “Jika Anda melihat jaringan secara mendetail di bawah mikroskop, Anda melihat bahwa ujung sel-sel reseptor yang seperti rambut halus telah lepas dan menyebabkan sel-sel tersebut tidak lagi dapat mengambil molekul bau dari hidung,” kata Profesor Philpott. 

Dia menambahkan, bahwa Covid-19 "tampaknya memiliki konsentrasi yang tinggi di hidung" dan menyatakan bahwa sebagian besar laporan anekdot menunjukkan orang-orang mengalami kehilangan bau sementara yang berlangsung selama sekitar tujuh hingga 14 hari.

Baca Juga: Video Viral, Polisi Muslimah Ini Jadi Sorotan karena Pimpin Barisan Hadapi Pendemo Antilockdown 

"Kemungkinan besar lebih mungkin bahwa virus ini menyebabkan semacam peradangan pada saraf penciuman, bukannya menyebabkan kerusakan pada struktur reseptor,” ucapnya.

Karena pengaruh virus dalam indra penciuman menyebabkan anosmia dimasukan dalam gejala Covid-19.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x