Hindari Demensia, 7 Kebiasaan Ini Perlu Diterapkan

- 15 Juni 2024, 21:59 WIB
Ilustrasi demensia.
Ilustrasi demensia. /Pixabay-Geralt/

Kedua: Melakukan olah raga secara perlahan dan perlahan, seperti yang dikatakan Tabet bahwa menjadi aktif saja itu penting. Kita tidak perlu memaksakan diri untuk berolahraga, tetapi kebiasaan seumur hidup dan konsisten adalah kuncinya, dan semakin banyakberolahraga, semakin banyak manfaat yang diperoleh.

Ketiga: Tidurlah minimal tujuh jam. “Tujuh adalah angka ajaib untuk tidur di usia paruh baya,” kata Barbara Sahakian, profesor neuropsikologi klinis di Universitas Cambridge.

Sebuah penelitian yang ditulis bersama oleh Sahakian, yang mengumpulkan data dari setengah juta orang, menemukan bahwa tidur tujuh jam adalah waktu ideal bagi mereka yang berusia paruh baya dan lebih tua.

“Dengan menggunakan data dari UK Biobank, kami menemukan bahwa mereka yang tidur selama tujuh jam secara konsisten memiliki kognisi yang lebih baik, termasuk kecepatan pemrosesan, perhatian visual, dan memori," ujarnya.

Tidur adalah intervensi gaya hidup yang paling mungkin mengurangi kemungkinan terjadinya depresi paruh baya, karena mereka yang tidur tujuh hingga sembilan jam memiliki risiko 22 persen lebih rendah untuk mengalami depresi secara teratur.

Keempat: Jauhi alkohol dan rokok. Tabet memperingatkan bahwa jika meminum alkohol atau merokok berlebihan setelah usia 40-an, maka sama saja dengan meningkatkan beban pada otak, serta meningkatkan kemungkinan terkena penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan hati.

Kelima: Berpartisipasi dalam percakapan. Profesor Sahakian menyampaikan soal perlunya menjaga otak tetap aktif dengan berpartisipasi dalam percakapan.

“Saat melakukan ini, kita memperoleh pengetahuan dan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan kita, serta menggunakan keterampilan sosial kita untuk membuat diskusi tetap menarik,” tambahnya.

Sahakian menyatakna bahwa dengan melakukan percakapan tersebut, maka kita mengaktifkan jaringan saraf di otak.”

Keenam: Latih otak, seperti yang dikatakan Profesor Sahakian bahwa belajar dan mengingat bermanfaat bagi otak dan meningkatkan ukuran hipokampus.

Halaman:

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah