Hindari Stres dan Rasa Cemas, Psikolog Sarankan untuk Rehat Sejenak dari Media Sosial saat Liburan

- 29 Oktober 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi: Penggunaan media sosial secara berlebihan bisa memicu stres dan rasa cemas.
Ilustrasi: Penggunaan media sosial secara berlebihan bisa memicu stres dan rasa cemas. /PIXABAY/@Edar/

PR BEKASI – Menjauhkan diri dari media sosial pada masa liburan panjang seperti saat ini, dinilai baik untuk dilakukan.

Beberapa orang pasti merasa tertekang atau malah meningkatkan rasa cemas belakangan ini, melihat berbagai unggahan di media sosial.

Psikolog klinis Nirmala Ika pun menyarankan masyarakat untuk menggunakan waktu liburan, dengan berkumpul kembali bersama keluarga sambil membuat kegiatan bersama yang menyenangkan.

Baca Juga: Mudahkan Pelaku UMKM untuk Bayar QRIS, Cukup Unggah Lewat ShopeePay dari Galeri HP

"Selama ini, kita mungkin sudah sering bertemu keluarga karena semua dikerjakan dari rumah, tetapi kan selama ini, semua juga dengan kesibukannya masing-masing," ujarnya, dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 29 Oktober 2020.

"Nah mumpung libur, enggak apa-apa kok sekali-kali tidak mencuci baju dulu, tidak belajar dulu, tidak memikirkan pekerjaan kantor dulu, tetapi coba membuat kegiatan bersama yang menyenangkan,"sambungnya.

Rekomendasi serupa juga diungkapkan oleh Andrew Lepp, seorang profesor yang berfokus pada riset penggunaan media dan perilaku di Kent State University, Amerika Serikat.

Baca Juga: Pupuk Semangat Tenaga Pengajar dan Siswa saat PJJ, Fraksi Demokrat: Harapan Itu Akan Selalu Ada

Dia menuturkan, biasanya setiap hari minggu menghabiskan waktu bersama keluarga untuk mendaki atau menikmati makanan enak.

Selain itu, terdapat banyak kegiatan lain yang dapat dilakukan seperti melukis, sekedar berjalan-jalan ke taman, berolahraga, memasak, atau melakukan berbagai hal lainnya. Namun, apabila ingin bebas dari dunia media sosial, maka lakukanlah.

Menurut Nirmala Ika, terlalu terpaku pada media sosial, dapat meningkatkan kecemasan yang sudah anda miliki.

Baca Juga: Berniat Memancing di Danau, Pria di Tangerang Ini Tewas Tenggelam karena Terpeleset

Melihat berita tidak menyenangkan atau informasi salah di media sosial, dapat menjadi pemicunya.

Oleh karena itu, sebaiknya kita dapat mengurangi kegiatan yang identik dengan generasi masa kini tersebut dapat dilakukan setiap hari.

"Ketika yang kita lihat adalah berita yang tidak menyenangkan, atau melihat keberhasilan hidup orang tanpa tahu kisah sebenarnya, lama-lama orang akan mudah menjadi gelisah dan merasakan perasaan-perasaan negatif lainnya," tutur Nirmala Ika.

Baca Juga: Rilis Single Baru Usai Vakum 7 Tahun, Mayangsari: Waktunya Tepat, Anak Sudah Besar

Jacob Barkley, seorang Profesor psikologi di Kent State University pun mengungkapkan hal senada.

Dia mengatakan bahwa rehat sejenak dari teknologi, bisa membantu orang meringankan kecemasannya. Salah satunya karena mengurangi kewajiban terkait komunikasi yang konstan.

Terkadang, kegiatan semacam menanggapi pesan teks baru, surat elektronik, dan pesan di media sosial tanpa henti, dapat membuat stres. Maka, menjauh dari hal-hal tersebut, bahkan hanya untuk satu hari saja, bisa terasa luar biasa.

Baca Juga: Kodim dan Polres Aceh Besar Musnahkan 3.5 Hektare Ladang Ganja

Jacob Barkley menyarankan kita menyiapkan balasan surat elektronik secara otomatis, untuk memberi tahu orang-orang bahwa kita sedang dalam masa jeda.

Dia pun mengatakan untuk tidak perlu khawatir melewatkan pesan penting apa pun.

Di sisi lain, menjauh sejenak dari layar perangkat pintar, dapat menginspirasi untuk melakukan lebih banyak hal lain. Misalnya untuk sekedar berjalan sendirian, atau melakukan olah raga.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x