Hari Pelantikan Presiden AS, Uni Eropa Minta Joe Biden Pimpin Perang Global Lawan Covid-19

20 Januari 2021, 08:39 WIB
Presiden terpilih Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden yang akan segera dilantik secara resmi pada Rabu, 20 Januari 2021 hari ini menjadi sorotan dunia.

Diketahui bahwa AS merupakan salah satu negara yang sudah melakukan kerjasama dengan sejumlah negara dalam berbagai sektor.

Sehingga, siapapun yang akan menjadi orang nomor satu di negeri Paman Sam itu akan menjadi sorotan dunia lantaran sejumlah negara akan segera bersiap membangun kerjasama.

Baca Juga: Hari Pelantikan Joe Biden, Washington DC Disebut Bagaikan Kota Mati dan Kamp Militer AS

Jelang pelantikan Biden sebagai Presiden AS ke-46, Uni Eropa mulai bersiap-siap membangun kerjasama dengannya untuk melawan pandemi Covid-19.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bahwa AS di bawah kepemimpinan Joe Biden bisa menjadi pemimpin global dalam memerangi Covid-19, terutama dalam hal vaksinasi.

Borrell juga menjelaskan bahwa kampanye global untuk vaksinasi Covid-19 membutuhkan figur pemimpin karena apa yang terjadi sekarang masih kurang terkoordinir.

Baca Juga: Disiplinkan Prokes Covid-19, Polisi Sosialisasikan 'Kota Bekasi Bermasker'

Selain mayoritas suplai vaksin masih dikuasai negara-negara kaya, distribusinya pun belum lancar. Jika saja ada figur yang menjadi acuan, Borrell menyakini pelaksanaan vaksinasi akan lebih rapih.

"Tantangan terbesar di dunia tahun ini adalah vaksinasi. Hal ini membutuhkan rasa solidaritas (antar negara), kerjasama, serta berbagai sumber daya. Ini krisis global pertama di mana kepemimpinan Amerika hilang," kata Borrell, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 20 Januari 2021.

Borrell melanjutkan bahwa Uni Eropa juga berharap Biden memperbaiki hubungan kerjasama trans atlantik yang rusak di era Donald Trump.

Baca Juga: Masih dalam Puncak Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Diketahui bahwa Trump lebih mengutamakan pendekatan populis America First yang cenderung mengesampingkan peran kerjasama dengan negara-negara tetangga.

Beberapa kerjasama trans atlantik yang diharapkan Borrell kembali adalah perjanjian nuklir dengan Iran (JCPOA) serta kesepakatan iklim yang tercantum dalam 2030 Climate and Energy Framework.

Keduanya berhubungan dengan upaya menekan pengayaan nuklir di Iran serta emisi gas rumah kaca hingga 55 persen.

Baca Juga: Mengharukan, Hanya Tersisa Orang Tua, Pria ini Ceritakan 2 Kakak dan 1 Adiknya yang Positif Covid-19

"Setelah periode di mana kepemimpinan dilakukan via tweeting, mungkin kita bisa kembali ke kepemimpinan yang mengandalkan komunikasi, pernyataan sikap, serta menimbang kepentingan dan masalah yang dihadapi pihak lain," kata Borrell.

Sementar itu, dalam berbagai kesempatan, Biden sudah menyatakan komitmennya untuk memperbaiki hubungan luar negeri AS. Perjanjian nuklir Iran adalah salah satu hal yang ingin ia perbaiki.

Mengenai Covid-19, Biden belum menyampaikan rencana kebijakan luar negerinya. Sejauh ini ia fokus ke memperbaiki situasi AS mulai dari mengucurkan dana ekstra untuk mempercepat produksi-distribusi vaksin Covid-19, mewajibkan penggunaan masker di semua properti federal, hingga mengembalikan AS ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Update Evakuasi Gempa Sulawesi Barat, Basarnas: Korban Meninggal Sebanyak 90 Orang

Di hari pelantikan Biden, AS dikabarkan tercatat memiliki 24.6 juta kasus dan 408 ribu kematian akibat Covid-19.

Disamping itu pemerintah AS sudah melakukan vaksinasi dan distribusi vaksinasi Covid-19 akan terus dilakukan sesuai prioritas yang telah disepakati.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler