Dianggap Seksis, Iklan Imbauan 'di Rumah Saja' oleh Pemerintah Inggris Diprotes Masyarakat

31 Januari 2021, 06:46 WIB
Ilustrasi iklan imbauan di rumah saja yang dibuat oleh pemerintah Inggris. /AsiaOne.com

PR BEKASI - Seluruh negara di dunia mengimbau penduduknya untuk tetap berada di rumah  jika tidak ada aktivitas yang mendesak selama pandemi Covid-19 ini.

Imbauan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang saat ini masih mengancam penduduk dunia.

Untuk menarik perhatian, sejumlah negara mengerahkan kreativitas bahkan dibantu oleh tokoh-tokoh publik dalam mengkampanyekan aturan terkait masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut juga dilakukan oleh pemerintah Inggris. Namun, Inggris menjadi sorotan lantaran dinilai menuai kritik masyarakat setelah beredar iklan anjuran untuk ‘di rumah saja’.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Resmi Dicopot dari Jabatan Gubernur DKI Jakarta, Simak Faktanya

Iklan yang diterbitkan terkait pandemi Covid-19 tersebut, menggambarkan si ibu sedang sibuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga, sedangkan laki-laki yang digambarkan sebagai sosok ayah duduk bersantai.

“Siapa yang membuat iklan ini? Siapa yang menyetujuinya? Heteronormatif. Memaksakan gambaran bahwa mengajarkan anak pelajaran sekolah, bersih-bersih rumah, merawat anak adalah pekerjaan perempuan," kata Pragya Agarwal, ilmuwan bidang data dan perilaku, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 30 Januari 2021.

"Apakah laki-lakinya sedang pergi berperang atau mengerjakan sesuatu?,” kata Pragya Agarwal menambahkan.     

Baca Juga: Demi Make Up dan Pulsa, Anak di Bawah Umur Patok Rp5 Juta Sekali Kencan Lewat Prostitusi Online

Iklan tersebut memperlihatkan ada empat gambar. Gambar pertama menunjukkan seorang perempuan sedang menggendong bayi.

Gambar kedua tampak seorang perempuan sedang menyeterika pakaian, lalu perempuan lainnya sedang mengajarkan anak-anaknya pelajaran.

Selanjutnya, gambar ketiga, terlihat ada dua perempuan sedang melakukan bersih-bersih rumah.

Gambar keempat, yang juga memperlihatkan satu-satunya sosok laki-laki, sedang duduk di sebuah sofa bersama istri dan anaknya.  

Baca Juga: Akui Sempat Ingin Bunuh Diri saat Terjerat Kasus Ikan Asin, Rey Utami: Harus Pisah Sama Anak Rasanya Berat

“Ternyata seksisme tahun 1950-an menyebar cepat juga,” kata anggota parlemen Inggris dari kubu oposisi, Yvette Cooper.         

Iklan yang ramai dikritik tersebut dipublikasi secara online dan sekarang sudah tidak ditayangkan lagi oleh Pemerintah Inggris per 28 Januari 2021 lalu.

Otoritas berwenang menyebut saat membuat iklan tersebut, mereka tidak menggambarkan pandangan perempuan.   

Panduan dari Standar Otoritas Periklanan Inggris mengatakan penggambaran stereotype gender bisa menyebabkan bahaya atau pelanggaran serius yang berbahaya.   

Baca Juga: Doakan agar Segera Diberi Anak, Ashanty ke Ririn Ekawati: Kita Mah Ibaratnya Ditempel Aja Hamil

“Sebuah iklan yang menggambarkan seorang laki-laki duduk dengan kaki terangkat, lalu anggota keluarga lain membuat kekacauan di sekitar rumah, dan seorang perempuan membersihkan sendirian kekacauan itu, ini tampaknya tidak bisa diterima,” kata keterangan Standar Otoritas Periklanan Inggris.***  

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler