Gelar Investigasi Asal Usul Covid-19, Tim Ahli WHO Kunjungi Pasar Hewan Wuhan

1 Februari 2021, 16:39 WIB
Ilustrasi aktivitas masyarakat di pasar Wuhan, China. /Deutsche Welle

PR BEKASI - Tim ahli yang diutus langsung oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) masih melakukan investigasi terkait asal usul Covid-19 di China.

Sebelumnya, pemerintah China tidak mengizinkan WHO untuk melakukan misi internasional tersebut.

Namun, pada akhirnya pemerintah China pun memberikan izin kepada WHO untuk melakukan investigasi terhadap asal usul virus yang hingga saat ini masih mengancam dunia.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Tugas NU Semakin Berat Seiring Berkebang Paham Lain

Sesampainya di China tim ahli WHO langsung melakukan karantina selama kurang lebih dua pekan. Hal tersebut merupakan bagian dari protokol kesehatan Covid-19 yang harus diterapkan.

Usai menyelesaikan masa karantinanya, tim WHO langsung bergegas memulai investigasi asal usul Covid-19.

Pada Minggu, 31 Januari 2021 hari ini, mereka mengunjungi Pasar Hewan Wuhan yang diyakini menjadi titik awal penyebaran virus yang dikenal sebagai Corona itu.

Baca Juga: Bantu Pelajar Miskin, Pensiunan Guru di China Serahkan Tabungan Senilai Rp1 Miliar

Sejak diyakini sebagai titik awal penyebaran Covid-19, pasar itu ditutup. Pemerintah China juga kemudian memperbarui aturan konsumsi hewan liarnya.

Hal tersebut dilakukan lantaran diduga kuat Covid-19-19 berasal dari hewan yang dijual di Pasar Wuhan, bukan manusia.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 Februari 2021, investigasi tim WHO itu diawasi dan dijaga ketat oleh aparat China.

Baca Juga: Harlah Ke-95, Said Aqil: Komitmen NU Tetap Bersama Rakyat Kecil

Barikade dibangun di sekitar kompleks pasar agar tidak ada yang mencoba masuk dan mengganggu proses investigasi. Kegiatan di sana berlangsung kurang lebih sejam sebelum para investigator meninggalkannya dengan konvoi kendaraan.

Sebelum investigasi di Pasar Hewan Wuhan, tim WHO sudah melakukan pemeriksaan di sejumlah titik lain. Ada yang di rumah sakit ataupun pasar-pasar tradisional.

Adapun lokasi investigasi dibatasi oleh Pemerintah China dan investigator dilarang melakukan kontak dengan warga atau komunitas setempat tanpa pengawasan.

Baca Juga: Ribuan Yahudi Israel Hadiri Pemakaman Seorang Rabi di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Kurang lebih dua pekan investigasi asal usul Covid-19 oleh WHO akan berjalan. WHO belum mempublikasikan jadwal lengkap investigasi sejauh ini.

Sehingga, untuk menjaga situasi yang kondusif, akses media pun dibatasi hingga waktu yang belum ditentukan.

Sebagai catatan, investigasi tersebut sempat terkendala berbagai hal sebelum terlaksana. Awalnya, Pemerintah China menolak investigasi digelar.

Baca Juga: Viral Aksi Bullying dan Kekerasan Terhadap Santri di Pesantren, Diduga Berulang Kali Dilakukan Anak Kyai

Menurut mereka, investigasi tersebut bernuansa politis dan untuk menyudutkan China karena didorong oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia. Ketiga masih berseteru hingga sekarang.

China belakangan melunak dan mengizinkan investigasi Covid-19 digelar. Namun, mereka meminta dilibatkan dan WHO menjadi koordinator utama.

Ketika tim sudah mau berangkat, China kembali membatasi akses hingga mereka dikritik oleh WHO. Investigasi yang seharusnya berjalan di awal Januari baru terlaksana di akhir bulan.

Baca Juga: Hampir Saja Diterkam Harimau Sumatra Saat Malam Hari, Respons Kakek Ini Buat Warganet Terkejut

Hingga saat ini China masih menyakini Covid-19 tidak berasal dari mereka. Pemerintah China juga sempat mengklaim pihaknya mendapat petunjuk bahwa Covid-19 sempat terdeteksi di negara lain

Dikabarkan bahwa WHO juga sudah membantah Covid-19 atau virus Corona dibuat di laboratorium oleh manusia. Sebelumnya, dunia digegerkan dengan isu Covid-19 yang disebut sebagai hasil rekayasa manusia.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler