Data Statistik Sebut Penjualan Mainan Seks di Eropa Melonjak di Tengah Pandemi

6 Februari 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi: Binaragawan asal Kzakhstan, Yuri Tolochko menikah dengan boneka seks bernama Margo. //Instagram @yurii_tolochko

PR BEKASI - Pandemi Covid-19 berimbas pada kestabilan di hampir semua sektor usaha di dunia.

Hal tersebut terjadi lantaran sejumlah perusahaan di dunia mengalami kerugian bahkan hingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Tak hanya kesulitan dalam menggaji pegawainya, beberapa perusahaan juga dikabarkan sudah tidak mamou beroperasi lantaran kekurangan modal.

Baca Juga: Heboh! Banjir 'Darah' di Jalan Desa Jenggot Pekalongan Bikin Ngeri, Warga Justru Tidak Kaget

Namun, di Eropa ada penjualan yang meraup keuntungan di tengah pandemi ini.

Dilaporkan bahwa mainan seks melonjak di negara-negara Eropa ketika pandemi Covid-19 melanda di seluruh dunia.

Hal tersebut memberikan keuntungan bagi para penjual produk tersebut.

Baca Juga: Joe Biden Turunkan Kapal Perang AS di Laut Natuna Utara, China Meradang dan Kirim Kapal Tandingan

Wabah penyakit ini memaksa orang-orang lebih banyak diam di rumahnya ketimbang pergi ke luar rumah.

Peneliti dari Kantar Group, Christophe Manceau, mengatakan bahwa naiknya penjualan mainan seks ini lebih dari sekadar menunjukkan kebosanan orang-orang yang sedang terkunci akibat karantina wilayah di sejumlah negara.

Ia mengungkapkan, naiknya penjualan mainan seks ini menunjukkan bahwa masyarakat barat tidak lagi menganggap hal itu tabu.

Baca Juga: Cek Fakta: Ada Kabar Anies Baswedan Akan Dipenjarakan Seumur Hidup Karena Kasus Korupsi Formula E

"Masyarakat Barat telah mencapai era di mana kesejahteraan seksual sepenuhnya normal," katanya kepada AFP, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Japan Today pada Sabtu, 6 Februari 2021.

"Membeli mainan seks tidak lagi tabu sama sekali, justru sebaliknya," katanya, melanjutkan.

Hal yang sama dikatakan oleh produsen asal Berlin, WOW, menurutnya penjualan global mereka naik tiga kali lipat selama setahun terakhir.

Baca Juga: Jelang Juventus vs AS Roma, Andrea Pirlo: Mereka Tim Hebat dan Ronaldo Adalah Pahlawannya

Mereka bahkan mengirimkan lebih dari empat juta model mainan seks paling populer mereka, Womanizer.

Sementara itu perusahaan LELO yang berbasis di Swedia mengatakan penjualan mainan seks naik 10 persen pada 2020 lalu meskipun toko-toko tutup.

Berdasarkan laporan Statistik penjualan tahun, penjualan global mainan seks naik hampir dua kali lipat.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun ke-36, Cristiano Ronaldo: Saya Minta Maaf, Tak Dapat Janjikan 20 Tahun Lagi Untuk Ini

Dikabarkan, dari 28.6 miliar dolar AS atau lebih dari Rp4 triliun menjadi 52.7 miliar dolar AS atau lebih dari Rp7 triliun antara 2019 dan 2020.

Sementara itu, ada pula perusahaan lain yang berinovasi dengan produk mainan seks mereka.

Biird, perusahaan asal Belanda juga menawarkan mainan seks yang juga berfungsi sebagai lampu tidur.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Japan Today

Tags

Terkini

Terpopuler