Soroti Perdagangan Satwa Liar di China, Peneliti Sebut Pasar Wuhan Jual 50.000 Hewan Hidup Sebelum Covid-19

9 Juni 2021, 15:19 WIB
Ilustrasi aktivitas masyarakat di pasar Wuhan, China. Peneliti soroti perdagangan satwa liar di China dan sebut Pasar Wuhan jual hampir 50.000 hewan hidup sebelum Covid-19. /REUTERS/Aly Song/REUTERS

 

PR BEKASI - Kota Wuhan dikenal sebagaibsalaj satu kota di China yang memiliki pasar hewan.

Seperti diketahui bahwa ada lebih dari 47.000 hewan hidup dijual di pasar Wuhan dalam dua setengah tahun.

Hal tersebut dilaporkan sebelum kasus pertama Covid-19 ada di kota itu pada akhir 2019 lalu.

Informasi itu menurut penelitian terbaru yang menyoroti risiko penyakit dari perdagangan satwa liar China.

Baca Juga: Gawat! Presiden China Xi Jinping Terancam Lengser Jika Covid-19 Terbukti Berasal dari Laboratorium Wuhan

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal akses terbuka Scientific Reports mengatakan ada sebanyak 38 spesies dijual di 17 pasar di Wuhan antara Mei 2017 dan November 2019.

Diantaranya yakni 31 spesies yang dilindungi, dengan kesejahteraan dan kebersihan yang buruk meningkatkan risiko kesehatan.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 9 Juni 2021 kasus awal infeksi Covid-19 pada manusia terkait dengan pasar makanan laut Huanan di Wuhan, China.

Awalnya diidentifikasi sebagai tempat pertama kali SARS-CoV-2 menular ke manusia.

Baca Juga: China Rayakan Hari Pariwisata di Wuhan Tempat Titik Nol Kasus Covid-19

Namun, beberapa infeksi awal terhubung ke pasar Wuhan lainnya, di mana garis keturunan SARS-CoV-2 yang terpisah juga terdeteksi.

Selanjutnya, meningkatkan kemungkinan bahwa limpahan terjadi jauh lebih awal, mungkin melalui perdagangan satwa liar.

Sebuah studi bersama WHO-China yang diterbitkan pada akhir Maret lalu mengatakan tidak ada laporan terverifikasi bahwa mamalia hidup dijual di pasar Huanan pada 2019.

Meskipun hal itu menambahkan bahwa ada bukti mamalia hidup pernah dijual di sana di masa lalu.

Baca Juga: Ribuan Warga Wuhan Berpesta di Festival Musik Tanpa Masker, Diklaim Telah Bebas Covid-19

Meskipun ada spekulasi bahwa SARS-CoV-2 bisa saja bocor dari laboratorium Wuhan yang mempelajari Covid-19 atau Corona, masih diyakini secara luas virus berasal dari kelelawar, dengan kecocokan alami terdekat ditemukan di sebuah gua di Yunnan.

Studi bersama WHO-China mengatakan kemungkinan besar virus menular melalui spesies perantara, dengan trenggiling sering diidentifikasi sebagai kandidat yang mungkin.


Sementara itu, makalah baru yang ditulis oleh para peneliti dari China, Inggris dan Kanada, mengatakan tidak ada bukti bahwa kelelawar atau trenggiling hidup dijual di Wuhan.

Akan tetapi cerpelai, anjing rakun, tupai, dan rubah semuanya tersedia di sana.

Baca Juga: Ribuan Warga Wuhan Berpesta di Festival Musik Tanpa Masker, Diklaim Telah Bebas Covid-19

Setelah wabah Covid-19 pertama muncul di Wuhan, China menindak perdagangan satwa liar dan menutup pasar dan fasilitas penangkaran.

Hal tersebut terjadi meskipun masih memungkinkan beberapa hewan dipelihara untuk diambil bulunya atau pengobatan tradisional China.

Hingga saat ini asal usul Covid-19 masih diselidiki oleh pihak WHO, lantaran pemerintah China dilaporkan enggan memberikan data kasus pertama Covid-19 yang terjadi di negara turai bambu tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler