PR BEKASI – Netizen Jepang dikejutkan dengan kabar penangkapan pencuri spesialis sepatu Wanita.
Sebanyak 139 pasang sepatu hasil curian pria itu kini dipajang di sebuah lokasi khusus oleh kepolisian wilayah Murakami, Jepang, agar dapat diambil oleh pemiliknya.
Sebelumnya pada Kamis, 10 Juni 2021, polisi melakukan penggerebekan di rumah pria bernama Tsunehito Isobe.
Dalam rumah pekerja kantoran itu ditemukan 139 pasang sepatu perawat, sepatu hak tinggi, dan sandal, dan semuanya tersusun rapi di atas terpal biru besar. Oleh karena kasus pencurian tak bisa Isobe terancam hukuman.
Baca Juga: Viral! Pria WNI Tanpa Busana Rusak Mobil Polisi di Jepang, Ini Identitasnya
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Jumat, 2 Juni 2021, ini bukan kali pertama kalinya ia mendapatkan hukuman karena kasus serupa.
Aksi pencurian Isobe kali ini terbongkar setelah kamera CCTV menangkapnya menyelinap ke gedung perkantoran di Murakami dan mencuri sepasang sandal senilai Y500 sekira Rp65 ribu, pada Rabu, 2 Maret 2021.
Perusahaan sengaja memasang kamera CCTV setelah pekerja di sana kehilangan sepasang sepatu. Segera setelah polisi melihat rekaman itu, kepolisian tahu bahwa mereka berurusan dengan orang yang sama yang ditangkap pada tahun 2014.
Tak lama, Tsunehito Isobe ditangkap atas dugaan pencurian dan pelanggaran dia diadili sembilan hari kemudian.
Baca Juga: Jepang Kurangi Jam Kerja Jadi 4 Hari, Atasi Budaya Gila Kerja yang Kian Menggila
Dengan semua bukti yang ada di hadapannya, Isobe tidak punya pilihan selain mengakui kejahatannya.
"Saya sudah tertarik dengan sepatu yang dikenakan wanita sejak saya masih kecil," katanya kepada polisi .
“Saya telah mencuri selama beberapa tahun. Saya melakukannya untuk memuaskan hasrat seksual saya, baunya adalah yang utama,” katanya, menyambungkan.
Pada tahun 2014, pria yang sama pertama kali ditangkap dan ditemukan memiliki kotak kardus berisi sekitar 244 pasang alas kaki, termasuk 200 sepatu perawat dan 44 sepatu hak tinggi, setidaknya setengahnya telah dicuri dari panti jompo, rumah sakit gigi, dan institusi medis.
Baca Juga: Jepang Ingin Seimbangkan Kehidupan Warganya, Akan Terapkan Kerja 4 Hari dalam Seminggu
Terdakwa mengatakan kepada polisi bahwa hanya sekitar setengah dari 139 pasangan yang benar-benar dicuri dari berbagai wanita, dengan sisanya dibeli secara online atau dari toko barang bekas.
“Saya pikir saya melakukan ini lagi karena saya tidak bisa melupakan kegembiraan yang sudah biasa saya alami sebelumnya,” katanya.
“Tersangka dalam kasus seperti itu tidak menyadari bahwa korban menderita. Jadi saya perlu memahami perasaan para korban,” katanya, menambahkan.
Sejauh ini hanya pemilik 13 pasang sepatu yang maju untuk mengklaim barang miliknya, setelah melihat sepatu itu dipajang oleh polisi.***