Diduga Genosida, Patung Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II Digulingkan oleh Pengunjuk Rasa di Kanada

2 Juli 2021, 20:40 WIB
Patung ratu victoria dan ratu Elizabeth II digulingkan oleh para pengunjuk rasa di kanada. /Reuters/Shannon VanRaes/Reuters

PR BEKASI - Para pengunjuk rasa telah menggulingkan patung Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II di kota Winnipeg Kanada.

Hal tersebut dipicu karena kemarahan dari masyarakat atas penemuan sisa-sisa ratusan anak di kuburan tak bertanda di bekas sekolah adat.

Kerumunan pengunjuk rasa lalu meneriakkan 'tidak ada kebanggaan dalam genosida' sebelum merobohkan patung-patung raja.

Baca Juga: Sowan ke Ratu Elizabeth, Joe Biden Teringat Sosok Ibunya: Dia Sangat Murah Hati dan Ramah

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 2 Juli 2021, aksi tersebut terjadi di hari perayaan tradisional yang berlangsung di seluruh Kanada pada Kamis, 1 Juli 2021.

Namun, banyak dari kota di Kanada membatalkan acara tahunan tersebut karena skandal anak-anak pribumi.

Hal tersebut juga membuat masyarakat menghadapi sejarah kolonial di Kanada. 

Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa hari tersebut akan menjadi 'waktu untuk refleksi'.

Baca Juga: Usai Hadiri KTT G7, Joe Biden dan Istrinya Minum Teh Bersama Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor

Hampir dari 1.000 kuburan tak bertanda telah ditemukan di bekas sekolah perumahan di British Columbia dan Saskatchewan yang sebagian besar dijalankan oleh Gereja Katolik yang didanai oleh pemerintah.

Selama 165 tahun dan baru-baru ini pada 1996, sekolah secara paksa memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka.

Membuat mereka kekurangan gizi dan mengalami pelecehan  seksual  dan fisik dalam apa yang disebut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sebagai 'genosida budaya' pada 2015.

Di Winnipeg, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa kerumunan bersorak ketika patung Ratu Victoria jatuh di luar badan legislatif provinsi Manitoba. 

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Tiba-tiba Undang Pangeran Harry Makan Siang, Ada Apa?

Banyak dari mereka yang mengenakan pakaian oranye, juga menendang patung yang roboh itu lalu menari-nari di sekitarnya. 

Selain itu, alas dan patung dipulas dengan tanda tangan cat merah.

Sementara untuk patung Ratu Elizabeth II juga ditarik ke bawah. Ratu Elizabeth II diketahui merupakan kepala negara Kanada pada saat ini. 

Sementara Victoria yang memerintah dari 1837 hingga 1901 ketika Kanada menjadi bagian dari Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Namai sang Anak Lilibet, Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Rendahkan Ratu Elizabeth II

Protes untuk mendukung anak-anak pribumi juga terjadi di Toronto, pusat keuangan Kanada, pada Kamis.

Sementara pawai #CancelCanadaDay di ibu kota Ottawa menarik ribuan orang untuk mendukung korban dan penyintas sistem sekolah perumahan.

Sedangkan yang melakukan ibadah Vigils dan rapat umum diadakan di bagian lain Kanda.  

Banyak dari peserta yang mengenakan pakaian berwarna oranye yang menjadi simbol gerakan tersebut.

Dalam pesan Canada Day, Trudeau mengatakan bahwa penemuan sisa-sisa anak-anak di bekas sekolah sudah sepatutnya untuk kita merenungkan kegagalan dalam sejarah Kanada.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler