PR BEKASI - Purkharam, pria 42 tahun asal India memiliki kelainan tidur sehingga ia dapat tertidur selama 300 hari karena kelainannya tersebut. Ia menjadi topik pemberitaan di berbagai kantor berita internasional.
Seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central pada Kamis, 15 Juli 2021, media India baru-baru ini melaporkan kasus aneh Purkharam, yang merupakan warga desa Bhadwa, di Rajasthan, diduga menderita “HPA axis hypersomnia”.
HPA axis hypersomnia merupakan suatu kondisi langka yang menyebabkan dia tidur dalam waktu yang lama yang bisa berlangsung hingga 25 hari. Berbeda dengan manusia normal yang biasanya tidur 8 jam per hari.
Baca Juga: India Dilanda Badai Petir Kuat, 38 Orang Tewas Tersambar dalam Sehari
Purkharam didiagnosis menderita HPA axis hypersomnia 23 tahun yang lalu, ketika itu ia tidur sekitar 15 jam setiap hari, tetapi gejalanya berangsur-angsur memburuk. Pada 2015, keluarganya mulai menghitung jadwal tidurnya dalam hitungan hari, bukan jam lagi.
Pemilik toko kecil itu akan tidur selama lebih dari 7 atau 8 hari pada suatu waktu, tetapi kondisinya terus memburuk, lalu dia sekarang tidur hingga 25 hari.
Sehingga dari 365 hari dalam satu tahun jika ditotal ia menghabiskan sekitar 300 hari hanya untuk tidur saja.
Purkharam selama ini menjalankan toko di desa asalnya, tetapi karena kondisinya, dia sekarang dapat mengoperasikannya hanya selama 5 hari dalam sebulan.
Baca Juga: Heboh Bayi Berkepala 3 di Uttar Pradesh, Warga India Anggap Jelmaan Dewa
Terkadang dia tertidur saat dia sedang bekerja, dan begitu itu terjadi, pembeli atau siapa pun yang melihatnya tidak bisa membangunkan pria paruh baya itu.
Sehingga yang bisa dilakukan keluarganya hanyalah membawanya pulang dan memberi makan dan bahkan memandikannya saat dia tidur.
Karena jadwal tidurnya yang aneh, pria berusia 42 tahun itu dijuluki Kumbhakaran oleh masyarakat Bhadwa, sesuai dengan nama adik Ravan dalam kisah Ramayana.
Sosok Ravan biasa tidur selama enam bulan dalam satu waktu.
Istri Purkharam, Lichmi Devi, mengatakan kepada Republic World bahwa suaminya pernah bangun pada hari Minggu setelah tidur selama 12 hari berturut-turut, dan hal pertama yang dia lakukan adalah membuka tokonya.
Namun, tidak ada yang tahu berapa lama dia bisa mengoperasikannya sebelum dia kembali mengalami hipersomnia dan terlelap dalam tidurnya.
Saat ini tidak ada obat yang diketahui untuk kondisi Purkharam, dan pengobatan yang telah dia coba selama bertahun-tahun memiliki efek samping, seperti sakit kepala parah dan kelelahan, meski demikian keluarganya yakin bahwa dia akan pulih dan kembali menjalani kehidupan normal.***