Gara-gara Tersambar Petir, Hampir 70 Warga India Tewas dalam Sehari

- 12 Juli 2021, 19:40 WIB
Hampir 70 warga India tersambar petir dalam sehari.
Hampir 70 warga India tersambar petir dalam sehari. /Pixabay

PR BEKASI – Hujan deras disertai petir kerap terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Saat hujan disertai petir sebaiknya segera cari tempat aman dan hindari berada area terbuka.

Pasalnya berbagai kasus manusia menjadi korban sambaran petir bukan kiasan belaka.

Baca Juga: Puluhan Wanita Muslim India Dijual di Situs Internet, Diduga Ulah Gerakan Islamofobia

Belum lama ini sambaran petir menewaskan hampir 70 orang tewas dan melukai banyak orang di tiga negara bagian India, yakni Uttar Pradesh, Rajasthan dan Madhya Pradesh.

Pejabat pemerintah setempat menyebutkan peristiwa orang tersambar petir terjadi dalam 24 jam terakhir.

Berdasarkan laporan media setempat, korban tewas di Uttar Pradesh pada Senin, 12 Juli 2021 bertambah menjadi 42 orang.

Baca Juga: PM India Ganti 12 Menteri di Kabinetnya Lantaran Tak Becus Tangani Pandemi Covid-19

Sementara tujuh korban tewas lainya berada di Madhya Pradesh dan sedikitnya 20 orang menjadi korban jiwa di Rajasthan pada Minggu, 11 Juni 2021.

Melalui sambungan telepon, Pejabat Uttar Pradesh Disaster Control Room di Ibu Kota Lucknow mengkonfirmasi Bahia 42 korban tewas berasal dari 17 distrik di Uttar Pradesh.

Banyak orang kehilangan nyawa akibat sambaran petir di sejumlah daerah di Rajasthan, Ini sangat menyedihkan. Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam bagi keluarga korban,” tulis Perdana Menteri Narendra Modi di akun Twitternya.

Baca Juga: Bandingkan dengan Uighur, Aktivis Australia: India Sedang Rencanakan Genosida Terhadap Umat Muslim

Kepala Menteri Rajasthan Ashok Gehlot mengumumkan dana kompensasi bagi anggota keluarga korban.

Sebagai informasi, menurut para ilmuwan, petir berasal dari partikel es yang bertabrakan satu sama lain di dalam awan.

Hal ini menyebabkan kelebihan beban negatif yang harus dibawa ke dasar awan.

Baca Juga: Bandingkan dengan Uighur, Aktivis Australia: India Sedang Rencanakan Genosida Terhadap Umat Muslim

Lantas, beban ini bisa sangat kuat hingga partikel es 'menangkis' elektron, yang berupa partikel beban negatif, ke tanah di bawah awan tersebut.

Lalu, hal ini menyebabkan tanah menjadi beban positif yang membuat terjadinya petir.

Sambaran petir juga lebih sering terjadi pada musim hujan karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Berikut 5 Fakta Ilmiah Varian Delta, Mutasi Baru Virus Corona dari India

Lantaran ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Perlu diketahui juga, sambaran petir ke bumi bisa mencapai 300.000 kilometer per jam.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x