Presiden Mali Nyaris Ditusuk Senjata Tajam di Masjid Saat Melakukan Salat Idul Adha

21 Juli 2021, 06:32 WIB
/Reuters

 

PR BEKASI - Presiden sementara Mali, Assimi Goita, ditusuk oleh orang bersenjata tajam di Ibukota Mali, Bamako, pada Selasa, 20 Juli 2021.

Seseorang dengan bersenjata tajam berusaha menikamnya saat melakukan salat idul adha di sebuah Masjid Agung yang terletak di Ibukota Bamako.

Presiden Mali, Assimi Goita mengatakan, dia lolos tanpa cedera setelah seorang penyerang berusaha menikamnya saat salat Idul Adha.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 21 Juli 2021, Kantor Presiden Mali sebelumnya mengatakan bahwa penyerang itu telah diciduk oleh petugas keamanan, dan penyelidikan atas insiden itu sedang berlangsung.

Baca Juga: Seorang Wanita di Mali Melahirkan 9 Bayi Kembar Sekaligus, Sebelumnya Hanya Terdeketsi 7 Bayi dalam Rahimnya

Sebelumnya, Assimi Goita merupakan seorang kolonel pasukan khusus yang mengatur dua kudeta pada tahun lalu, hingga Goita dan pasukannya berhasil menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar.

"Semuanya baik-baik saja, tidak ada masalah. Ini bagian dari menjadi seorang pemimpin," kata Goita kepada televisi pemerintah beberapa jam setelah serangan Selasa, 20 Juli 2021.

Dari insiden penusukannya tersebut, Goita mengatakan, bahwa dalam sebuah negara dan pemerintahan, selalu ada orang yang tidak bahagia dan ingin membuat ketidakstabilan.

"Selalu ada orang yang tidak bahagia. Ada orang yang akan mencoba membuat ketidakstabilan," katanya.

Baca Juga: Usai Terjadi Kudeta Militer, Eks Presiden Mali Ibrahim Boubacar Jalani Perawatan Medis di Dubai

Mengenakan jubah sulaman biru langit yang sama dan topi yang serasi dengan yang dia kenakan di masjid, Goita terlihat menerima simpatisan dan bersikeras bahwa serangan itu adalah "tindakan terisolasi".

Gambar yang diunggah oleh kantor berita Mali Joliba menunjukkan setidaknya dua pria dikeluarkan secara paksa dari Masjid oleh pasukan keamanan.

Belum begitu jelas apakah orang-orang dalam unggahan kantor berita Mali Joliba tersebut diduga berpartisipasi dalam serangan itu.

Perdana Menteri Choguel Maiga, yang sedang duduk di dekat Goita pada saat serangan itu, mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa seorang pria yang memegang pisau telah mendekati presiden sementara di akhir doa dan berusaha untuk menikamnya di leher.

Baca Juga: Ingin Kaya, Ribuan Warga Afrika Selatan Gali Lokasi Penemuan Batu Misterius Diduga Berlian

"Seperti yang Anda ketahui, presiden sementara adalah perwira pasukan khusus, dan saya yakin instingnya telah membantu untuk mencegah penyerang mencapai tujuannya," kata Maiga.

Dia menambahkan bahwa Goita yang berusia 38 tahun dan penjaga keamanannya tetap tenang selama insiden itu.

Meskipun kecaman awal kudeta Mei oleh sekutu barat seperti Prancis, yang berusaha untuk mengakhiri misi militernya di wilayah Sahel Afrika Barat, Goita dilantik sebagai presiden sementara bulan lalu.

Dia telah berjanji untuk mengawasi transisi yang akan mengarah pada pemilihan umum yang demokratis.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler