Taliban Berhasil Tangkap Gubernur Perempuan Afghanistan Pertama: Tak Ada Tempat untuk Perempuan

20 Agustus 2021, 11:25 WIB
Gubernur perempuan pertama Afghanistan, Salima Mazari dikabarkan telah ditangkap oleh Taliban. /Ampinity News

 

PR BEKASI - Taliban dikabarkan berhasil menangkap Gubernur perempuan Salima Mazari pada Rabu, 18 Agustus 2021 kemarin.

Seperti yang diketahui, Taliban telah mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada tanggal 15 Agustus 2021 lalu.

Salima Mazari diketahui adalah Gubernur perempuan pertama dalam sejarah Afghanistan.

Menurut keterangan yang diperoleh, Salima Mazari menjabat sebagai Gubernur distrik Hazara di Chaharkint, provinsi Balkh.

Baca Juga: Janjikan Masuk Surga, Taliban Buru Penyanyi Pop Perempuan Afganistan Ini Karena Dianggap Salahi Syariat

Salima Mazari dikenal sebagai sosok yang lantang menyuarakan perlawanannya terhadap kelompok Taliban.

Pada saat sebagian besar provinsi di Afghanistan menyerah kepada Taliban, Salima Mazari tetap kokoh melawan.

Sebelum ditangkap, Salima Mazari sempat mengatakan pendapatnya jika Taliban berkuasa.

"Tidak akan ada tempat bagi perempuan," kata Salima Mazari, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Sun pada Juat, 20 Agustus 2021.

Baca Juga: Kapten Timnas Perempuan Afghanistan Ajak Hapus Foto di Medsos Agar Tak Diincar Taliban: Ini Menyakitkan

Menurut Salima Mazari, perempuan-perempuan akan dirampas hak dan kebebasan mereka jika Taliban berhasil berkuasa.

"Di provinsi-provinsi yang dikuasai Taliban, tidak tampak perempuan berkeliaran di luar. Mereka semua dipenjara di rumah," ucap Salima Mazari.

Pada penutupnya, Salima Mazari menegaskan bahwa Taliban acap kali menunjukan sikap teror kepada perempuan.

"Kami akan menilai berdasarkan pilihan yang dibuatnya dan tindakan ketimbang kata-katanya, yakni sikapnya pada kemanusiaan dan hak anak perempuan untuk menerima pendidikan," tutur Salima Mazari.

Sementara itu, juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler