PR BEKASI - Taliban telah mulai mengumpulkan warga Afghanistan ke dalam daftar hitamnya.
Warga yang mereka yakini telah bekerja sama dengan pemerintahan Afghanistan sebelumnya atau dengan pasukan pimpinan AS yang mendukungnya.
Laporan yang disusun oleh Pusat Analisis Global RHIPTO Norwegia mengatakan bahwa Taliban sedang memburu individu-individu yang terkait dengan pemerintahan sebelumnya.
"Taliban mengintensifkan perburuan semua individu dan kolaborator dengan rezim sebelumnya, dan jika tidak berhasil, targetkan dan tangkap keluarga dan menghukum mereka sesuai dengan interpretasi mereka sendiri terhadap hukum syariah," kata laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Straits Times pada Jumat, 21 Agustus 2021.
Baca Juga: Coba Melarikan Diri dari Taliban, Pemain Timnas Junior Afghanistan Malah Tewas Terjatuh dari Pesawat
"Yang paling berisiko adalah individu di posisi sentral di militer, polisi, dan unit investigasi," katanya.
RHIPTO yang membuat penilaian intelijen independen, mengatakan bahwa laporan Afghanistan dibagikan dengan badan-badan dan individu-individu yang bekerja di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Ini bukan laporan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, melainkan oleh Pusat Analisis Global Norwegia," kata seorang pejabat PBB.