Viral Aksi Polisi dan Fotografer Injak Pria Muslim di India Hingga Tewas

24 September 2021, 18:15 WIB
Seorang pria Muslim di negara bagian Assam, India, (terbaring) kehilangan nyawanya setelah diinjak oleh seorang fotografer (tas hitam) dan dipukuli oleh polisi India. /Twitter/@AshrafulMLA

PR BEKASI – Sebuah video dari seorang fotografer yang menginjak dan menyerang tubuh seorang pria Muslim yang ditembak oleh polisi di negara bagian Assam, India telah menjadi viral dan memicu kegemparan dan protes.

Dalam video tersebut seorang pria Muslim terlihat berlari dengan tongkat ke arah sekelompok polisi India dengan perlengkapan anti huru hara, memegang senjata api, di desa Sipajhar, distrik Darrang, Assam pada Kamis, 23 September 2021.

Fotografer, yang diidentifikasi sebagai Bijoy Bania, juga terlihat bersama polisi, yang segera melepaskan tembakan ke arah pria yang menyerang.

Begitu pria Muslim jatuh ke tanah setelah ditembak, hampir selusin polisi India terus menyerangnya dengan tongkat.

Baca Juga: Crazy Rich India Rogoh Dana Puluhan Juta, Booking Semua Kursi untuk Anjing Peliharan

Saat pria Muslim itu terluka, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai Moinul Haque, terbaring di tanah, fotografer tersebut mendekati tubuh dan mulai menginjaknya.

Fotografer, dengan wajah tertutup dan kamera yang dikalungkan di lehernya, juga meninju dan menendang tubuh pria Muslim tersebut sebelum dia dibawa pergi oleh polisi India.

Beberapa detik kemudian, fotografer tersebut kembali mengulangi serangannya, kali ini terlihat tubuh pria Muslim itu tampak sudah tak bernyawa.

Menjelang akhir video berdurasi 72 detik, fotografer tersebut terlihat dipeluk oleh seseorang yang berpakaian sipil yang hadir di lokasi.

Baca Juga: India Protes, Inggris Didesak Cabut Aturan Karantina Covid-19 yang Dinilai Diskriminatif

Laporan media India mengatakan fotograer tersebut langsung ditangkap pada malam harinya dan penyelidikan yudisial atas insiden tersebut, di mana setidaknya satu orang lagi tewas, telah diperintahkan oleh pemerintah negara bagian.

Inspektur Polisi Darrang Susanta Biswa Sarma mengatakan kepada surat kabar The Indian Express bahwa polisi melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk membela diri.

“Kami sudah menangkap pelaku dan sedang menyelidiki insiden ini,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Jumat, 24 September 2021.

Kekerasan di Sipajhar terjadi selama protes oleh Muslim asal Bengali terhadap apa yang disebut pengusiran yang diperintahkan oleh pemerintah Assam, yang dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) nasionalis Hindu.

Baca Juga: India Sita Heroin Senilai Rp38 Triliun dari Afghanistan di Tengah Pengambilalihan Taliban

BJP telah dituduh mengeksploitasi garis perbedaan etnis dan agama di Assam untuk keuntungan elektoral, dan menjalankan kampanye kebencian terhadap Muslim, yang merupakan sepertiga dari populasi negara bagian itu.

Pada Senin, 20 September 2021, hampir 800 keluarga Muslim dipindahkan secara paksa dari tanah mereka dan gubuk mereka dihancurkan oleh pejabat pemerintah di Sipajhar, meskipun hujan monsun di wilayah tersebut.

Namun, warga Muslim mengatakan kepada media India bahwa mereka telah membeli tanah itu bertahun-tahun yang lalu dan telah mendekati pengadilan setempat untuk menentang upaya pemindahan tersebut.

Sementara itu, protes telah dilakukan di Assam, ibu kota New Delhi, dan tempat-tempat lain atas kekerasan yang dilakukan oleh fotografer tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler