Terancam Tak Hadiri KTT Iklim, Pangeran Arab Saudi di Ambang Kemarahan Ratu Elizabeth II

18 Oktober 2021, 19:39 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (kiri) di ambang kemarahan Ratu Elizabeth II (kanan) karena sampai saat ini belum mengkonfirmasi kedatangannya ke KTT iklim. /REUTERS/Dominic Lipinski

 

PR BEKASI – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman terancam tak hadir dalam KTT iklim COP26 bulan depan di Glasgow, Skotlandia yang membahas perubahan iklim.

Pasalnya, putra Raja Salman tersebut sampai saat ini belum mengkonfirmasi apakah dia akan hadir atau tidak di KTT iklim tersebut,

Itu terjadi setelah pemimpin Inggris, Ratu Elizabeth II terdengar marah dan mengungkapkan keprihatinan bahwa tidak jelas siapa yang akan hadir pada pertemuan para pemimpin dunia tersebut.

Arab Saudi sendiri dikenal sebagai negara pencemar CO2 terbesar kesepuluh di dunia pada 2019, tetapi sejauh ini merupakan pengekspor minyak mentah terbesar.

Baca Juga: Xi Jinping Tak Hadiri KTT Iklim, Ratu Elizabeth II Murka

Diketahui, Pangeran Mohammed bin Salman bukan satu-satunya pemimpin dunia yang belum mengkonfirmasi kehadirannya di KTT iklim bulan depan.

Sebelumnya, Vladimir Putin dari Rusia dan Xi Jinping dari China yang juga belum mengatakan mereka akan berada di sana.

Sumber-sumber pemerintah Inggris mengatakan bahwa mereka masih berharap Putra Mahkota Arab Saudi dapat menghadiri KTT itu.

“Kami berharap Pangeran Mohammed bin Salman datang. Tetapi kehadirannya tidak penting apakah itu berhasil atau tidak,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Senin, 18 Oktober 2021.

Baca Juga: Putra Mahkota Mohammed bin Salman Gelontorkan Dana Rp185 Triliun, Arab Saudi Akan Segera Bangun Tempat Wisata

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrei Kelin pada Minggu, 17 Oktober 2021 menyatakan bahwa tidak ada keputusan yang diambil apakah Vladimir Putin akan hadir atau tidak di KTT tersebut.

Dirinya membela ketidakhadiran Vladimir Putin yang diperkirakan dengan mengatakan Rusia akan mengirim delegasi besar yang akan terdiri dari lebih dari 200 orang.

“Kami belum bisa memastikan apakah Vladimir Putin akan datang atau tidak. Tapi kami akan diwakili di tingkat yang sangat tinggi,” katanya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson telah menjadikan KTT iklim sebagai inti dari agenda hijaunya, dan berharap dapat membuat para pemimpin dunia menyetujui kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Juga: Dedikasikan Dua Gol Persib untuk Kepergian sang Paman, Mohammed Rashid: Saya Mendoakannya di Surga

Dia mengatakan dalam pidatonya di PBB bulan lalu yang berharap konferensi itu akan menjadi momen untuk melawan perubahan iklim

Sebelumnya, Ratu Elizabeth II tercatat mengatakan pada pembukaan Welsh Senedd pada Kamis, 14 Oktober 2021 lalu lalu bahwa dirinya masih tidak tahu siapa yang datang ke COP26.

Dia juga terdengar menggambarkannya sebagai menjengkelkan ketika para pemimpin berbicara, tetapi mereka tidak melakukannya.

Kata-katanya menggemakan cucunya, Pangeran William, yang pekan lalu memperingatkan mereka yang menghadiri KTT agar tidak berbicara cerdas, kata-kata cerdas, tetapi tidak cukup bertindak.

Dia mengatakan itu penting bahwa para pemimpin dunia berkomunikasi dengan sangat jelas dan sangat jujur apa masalahnya dan apa solusinya untuk melawan perubahan iklim.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler