AS Uji Coba Rudal Hipersonik untuk Lindungi Taiwan, China Ketar-ketir

23 Oktober 2021, 14:40 WIB
AS mengeluarkan ancaman untuk China setelah melakukan uji coba rudal hipersonik untuk melindungi Taiwan. /REUTERS

 

PR BEKASI – Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menguji coba rudal hipersonik berteknologi canggih yang dapat digunakan untuk menyerang China bila perang dengan Taiwan pecah.

Kendaraan luncur hipersonik yang dapat digunakan AS untuk menyerang China akan diluncurkan dari roket di atmosfer atas sebelum meluncur ke target dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 kilometer per jam.

Dalam uji coba pada Rabu, 20 Oktober 2021, Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS menguji model komponen rudal hipersonik.

Uji coba tersebut berhasil menunjukkan teknologi hipersonik canggih, kemampuan, dan sistem prototipe dalam lingkungan operasi yang realistis.

Baca Juga: Joe Biden Siap Pasang Badan demi Taiwan jika China Menyerang, Korea Utara Murka

Namun, program senjata mengalami kemunduran pada Kamis, 21 Oktober 2021 ketika roket yang membawa salah satu rudal gagal.

Tetapi ancaman itu datang ketika Presiden AS, Joe Biden menekankan kekuatan militer AS saat dia berjanji akan turun tangan jika China menyerang Taiwan.

"China, Rusia, dan seluruh dunia tahu bahwa kami adalah militer paling kuat dalam sejarah dunia," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Dia juga meyakinkan Taiwan bahwa mereka tidak perlu khawatir tentang apakah mereka akan menjadi lebih kuat jika perang meletus.

Baca Juga: 43 Negara Ramai-ramai Kritik China Atas Dugaan Penindasan terhadap Muslim Uighur

Komentar Joe Biden muncul setelah meningkatnya ketegangan di kawasan yang meletus di Selat Taiwan, dengan militer China menerbangkan sejumlah besar pesawat di dekat wilayah udara Taiwan dan membangun pangkalan udara di dekatnya.

Komunitas internasional khawatir ini menandakan serangan yang direncanakan di Taiwan karena China berusaha untuk menggunakan dominasinya di Laut Natuna Utara

Sebagai bentuk dukungan, AS telah membuat pakta keamanan dengan Taiwan untuk menyediakan perangkat keras dan teknologi militer.

Tetapi sebelumnya memilih untuk tidak mengkonfirmasi apakah akan mengirim pasukan untuk mempertahankan pulau itu, yang memiliki kebijakan ambiguitas strategis.

Baca Juga: Joe Biden Tegaskan sebagai Sekutu Taiwan, AS Akan Bantu Bila Diserang China

Sebelum langkah terakhir Joe Biden, Zhang Jun, Duta Besar China untuk PBB, menuduh AS mengambil tindakan berbahaya dan memimpin situasi di Selat Taiwan ke arah yang berbahaya.

Akan tetapi, Joe Biden berkomitmen untuk tetap mempertahankan Taiwan, terlepas dari tuduhan ini.

Joanne Ou, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan, mengatakan ekspansi militer dan tindakan provokatif oleh China yang mengarah ke terjadinya perang telah membuat AS dan semakin banyak negara demokratis menjadi sangat waspada.

“Pemerintah kami akan terus memperkuat kemampuan bela diri dan menjaga demokrasi dan kebebasan Taiwan, keamanan nasional, dan kesejahteraan rakyat,” katanya.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler