Masinis di Jepang Dipotong Gaji Rp7000, Terlambat 1 Menit Gegara Pergi ke Peron yang Salah

13 November 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi kereta. Masinis di Jepang tidak terima lantaran dipotong gaji Rp7000 gegara terlambat satu menit saat bekerja. /japanesestation.com

 

PR BEKASI - Masinis di Jepang tengah menghadapi masalah dalam hidupnya terkait kariernya saat ini.

Pasalnya, masinis asal Jepang tersebut dikenakan sanksi potong gaji lantaran dinilai terlambat dalam bekerja.

Menurut informasi yang didapat, masinis Jepang tersebut terlambat satu menit sehingga kereta yang ia kemudikan.

Seperti diketahui bahwa kereta di Jepang terkenal dengan ketepatan waktunya.

Baca Juga: Jepang Deteksi Wabah Flu Burung, 143.000 Ayam yang Sedang Bertelur Dimusnahkan

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Sabtu, 13 November 2021, gaji masinis itu pun dipotong sebesar 56 yen atau sekira Rp7.000, akan tetapi ia tidak terima dengan sanksi tersebut.

Sementara itu masinis mengajukan gugatan kepada West Japan Railway atau JR West di awal tahun ini.

Denda dijatuhkan pada Juni 2020 yang menyebabkan penundaan jadwal kereta, menurut harian Yomiuri Shimbun.

Masinis itu pun tak terima dan menuntut ganti rugi ke JR West sebesar 2,2 juta yen atau sekira Rp274 juta.

Baca Juga: Manga Jepang One Piece Akan Di Jadikan Serial Live Action, Netflix Umumkan Pemainnya

Bukan tanpa alasa, masinis itu meminta ganti rugi dengan jumlah yang cukup besar lantaran ia mengaku menderita secara mental.

Dilaporkan bahwa keterlambatan terjadi karena masinis saat itu sedang memindahkan kereta kosong ke garasi di stasiun Okayama di Jepang barat.

Namun ternyata ia pergi ke peron yang salah, sehingga cukup menyita waktu masinis tersebut.

"Alasan mengapa ini menjadi gugatan adalah perbedaan cara menafsirkan penyebab penundaan," katanya kepada AFP dikutip dari Channel News Asia.

Baca Juga: Joker Jepang Menyesal karena Tak Ada Korban Tewas, Ternyata Stres Gegara Terlilit Utang

Perusahaan menambahkan telah menerapkan aturan tidak bekerja maka tidak dibayar.

Pria yang tidak disebutkan namanya, berpendapat bahwa penundaan itu adalah kesalahan kecil. Dia juga tak seharusnya dianggap tak bekerja.

Sistem kereta api Jepang terkenal efisien dan tepat waktu, dan sering disebut-sebut sebagai contoh jaringan di seluruh dunia.

Pada 2017 silam, seorang operator kereta api lokal menjadi berita utama internasional setelah meminta maaf karena menyebabkan kereta terlambat 20 detik.

Hingga kini belum diketahui pasti apa tuntutan dari masinis dapat diterima perusahaan, selain itu perusahaan pun belum menanggapi secara langsung tuntutan tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler