PR BEKASI - Gunung berapi bawah laut di wilayah Hunga Tonga - Hunga Ha'apai meletus pada Jumat, 14 Januari 2022 waktu setempat.
Akibat letusan gunung berapi bawah laut di Hunga Tonga - Hunga Ha'apai tersebut menyebabkan kerusakan di berbagai tempat.
Bahkan letusan gunung berapi bawah laut di Hunga Tonga - Hunga Ha'apai tersebut telah memporak-porandakan ibukota setempat.
Dalam video yang beredar di media sosial, tsunami besar menerjang sebagian wilayah Tonga usai gunung berapi bawah laut meletus pada Sabtu, 15 Januari 2022.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus Minggu, 16 Januari 2022: Keuntungan Finansial Ada Digenggamanmu
Melansir laman New Zeland Herald, pemerintah mengeluarkan peringatan tsunami kedua dalam dua hari ini.
Pada rekaman video amatir yang direkam warga sekitar, ombak tsunami nampak menyapu rumah, properti, dan gereja.
Selain tsunami yang cukup parah, gunung berapi tersebut juga mengeluarkan abu vulkanik, uap, dan gas hingga 17 km ke udara.
Abu vulkanik tersebut saat ini telah menghujani Nuku'alofa, ibu kota Tonga.
Pihak kepolisian dan otoritas setempat langsung menyarankan masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Badan Manajemen Darurat Nasional Selandia Baru juga langsung mengirimkan peringatan Penasihat Nasional untuk memberitahukan aktivitas tsunami.
Baca Juga: Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia Kepergok Curi Ikan, Dilumpuhkan Pakai Kapal Pengawas Hiu 08
"Kami memperkirakan wilayah pesisir Selandia Baru di pantai utara dan timur Pulau Utara dan Kepulauan Chatham akan mengalami arus kuat dan tidak biasa serta gelombang tak terduga di pantai," ujar pihak Badan Manajemen lewat Twitter resmi mereka.
Ada laporan sirine berdering di Nukualofa, hingga membuat polisi langsung mendesak warga mengungsi.
Namun ada pula laporan di media sosial tentang ledakan yang terdengar di Fiji, sekitar 800 kilometer. Sedangkan sejauh 880 kilometer dari Samoa.
Gunung berapi yang ada di bawah laut terletak sekitar 30 kilometer ternggara pulau Fonuafo'ou di Tonga.
Gunung itu telah aktif sejak 20 Desember 2021, tapi dinyatakan tidak aktif pada 11 Januari 2022 kemarin.
Taaniela Kula, Wakil Sekretaris Kementerian Pertahanan dan Sumber Daya Alam, mengungkapkan bahwa ada petir yang menggelegar wilayah tersebut dalam jarak dua mil.***