Palestina Tunda Aktivitas Jamaah untuk Beribadah di Masjid dan Gereja

15 Maret 2020, 10:48 WIB
Kaum muslim berdoa di luar Masjid Kubah Batu di kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pekan lalu /Middle East Eye

PIKIRAN RAKYAT - Otoritas Palestina (PA) menangguhkan aktivitas beribadah pada sejumlah masjid dan gereja di West Bank yang diumumkan satu hari yang lalu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Selain itu, Pemerintah Hamas Gaza mengatakan semua penyeberangan perbatasan akan ditutup untuk semua perjalanan.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Middle East Eye Kementerian Urusan Agama PA meminta warga Palestina untuk beribadah di rumah.

Baca Juga: Wisatawan Mancanegara Turun Drastis Akibat Virus Corona, Wishnutama Pilih Prioritaskan Perlindungan Masyarakat

"Mengingat anjuran Kementerian Kesehatan untuk meminialisasi kontak antara orang-orang dan mengurang pertemua sebanyak mungkin, kami menyerukan umat Muslim kami di Palestina untuk menunaikan salat di rumah," katanya.

Di Ramallah, seorang pemimpin doa melafalkan panggilan kepada umat Muslim untuk salat di satu masjid pada sore hari juga menambahkan agar warganya turut melaksanakan peribadatan di rumah masing-masing.

"Berdoa di rumah," ujarnya.

Baca Juga: Ingin Fokus pada Yayasan Perbaikan Sistem Kesehatan dan Kemiskinan, Bill Gates Mengundurkan Diri dari Microsoft

Pekan lalu, MEE melaporkan bahwa PA menyatakan keadaan darurat di West Bank dan mengunci Betlehem setelah 7 kasus virus corona dikonfirmasi di kota itu.

Menurut pejabat kesehatan Palestina, 38 kasus virus corona sekarang telah dikonfirmasi di West Bank, dimana negeri itu memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas di bawah otoritasnya.

Sedangkan, pemerintah yang dipimpin Hamas mengatakan pihaknya menutup penyeberangan perbatasan Gaza dengan Israel dan Mesir untuk perjalanan.

Baca Juga: Hewan Liar Masih Dijual di Vietnam Picu Kekhawatiran Muncul Virus Baru

Pejabat Hamas tersebut juga mengatakan tidak termasuk kasus-kasus yang mengancam jiwa yang memerlukan perawatan medis di luar enclave.

Pertemuan akan dibatasi hingga 100 orang dan sekolah-sekolah harus ditutup hingga akhir Maret.

Karena alasan keamanan, Israel dan Mesir menjaga jalur Gaza di bawah blokade dengan kontrol ketat atas pergerakan lintas perbatasan-perbatasan mereka.

Baca Juga: WHO Desak Seluruh Negara Dunia Tingkatkan Tanggap Darurat Virus Corona

Otoritas agama sejauh ini menjaga Masjid Al-Aqsa Yerusalem yang merupakan situs paling suci ketiga Islam, terbuka untuk salat.

Dewan yang ditunjuk Yordania untuk mengawasi situs-situs islam di kompleks suci Yerusalem telah membuatnya terbuka untuk salat Jumat.

Dewan Wakaf menyakinkan para jamaah dalam sebuah pernyataan Minggu, 15 Maret 2020 bahwa seluruh kompleks,termasuk kubah emas dari kuil Batu, sedang "disterilkan terus-menerus".

Baca Juga: BMKG: Waspada Jabar Berpotensi Hujan Disertai Kilat/Petir Diiringi Angin Kencang pada Minggu, 15 Maret 2020

Di Israel, di mana 164 kasus virus corona telah dikonfirmasi, pertemua telah dibatasi hingga 100 orang.

Beberapa otoritas di Tanah Suci, termasuk Patriarkat Latin Yerusalem, telah bergerak untuk menerapkan kontrol kerumunan di tempat-tempat ibadah.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler