Semprotan Air Garam dari Pendeta Sebabkan 46 Kasus Baru Virus Corona di Korea Selatan

17 Maret 2020, 15:39 WIB
ILUSTRASI Gereja.*/CANVA /

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah gereja di Korea Selatan kembali berulah dengan menambah 74 kasus baru positif terinfeksi virus corona pada Senin, 16 Maret 2020 waktu setempat.

Akibatnya, negeri ginseng itu kembali mengonfirmasi 8.236 kasus virus corona atau COVID-19.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari World of Buzz, setidaknya 100 orang jemaat menghadiri acara komunitas gereja River Of Grace, di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.

Baca Juga: Dukung Siswa Belajar di Rumah Anitisipasi Virus Corona, Telkomsel Gratiskan 30 GB Akses Ruangguru

46 orang diantaranya positif terifeksi virus corona setelah pulang dari acara tersebut.

Berdasarkan bukti dari rekaman CCTV, acara kebaktian yang digelar di gereja tersebut nyatanya bukan hanya berisi panjatan doa, melainkan praktik pencegahan virus corona yang amat krisis terjadi di Korea Selatan.

Sang pendeta yang memimpin 100 jemaatnya pada Minggu, 15 Maret itu turut melakukan praktik semprot air garam kepada para jemaat yang disinyalir sebagai ramuan ajaib yang dapat menjadi tameng dari virus corona.

Baca Juga: Antisipasi Panic Buying Akibat Virus Corona, Wakil Wali Kota Bekasi Tinjau Stok Bahan Pangan

Ramuan tersebut merupakan air garam yang disemprotkan ke dalam mulut para jemaat ketika melakukan kebaktian di gereja.

Air garam itu disemprotkan berulang kali kepada para jemaat hingga hampir setengah dari mereka positif terinfeksi virus corona.

Alih-alih menyembuhkan, ramuan dari pendeta itu justru berujung mala petaka.

Baca Juga: Kepanikan Dipicu Virus Corona, Warga Berbondong-bondong Beli Senjata Api

Komunitas gereja dikenal sebagai salah satu kunci utama dari meledaknya jumlah kasus virus corona di Korea Selatan, sehingga pemerintah setempat membuat kebijakan bagi para komunitas peribadatan itu untuk menahan diri dari melakukan kegiatan karena hal tersebut dapat menciptakan kerumunan yang rentan menjadi media perpindahan virus.

Kendati demikian, di luar sana masih banyak gereja lokal dan organisasi keagamaan yang menghiraukan aturan pemerintah terkait dan tetap melakukan kegiatan berkedok kebaktian itu.

Di Provinsi Gyeonggi, dua komunitas gereja termasuk komunitas gereja River Of Grace masih anteng melakukan kebaktian hingga Minggu lalu nyaris setengah dari jumlah jemaat yang datang terpapar virus corona.

Baca Juga: Redam Kekhawatiran Masyarakat, Polres Bekasi Minta Warga Bijak Sikapi Pandemi Virus Corona

Diketahui, air garam yang kerap disemprotkan ke mulut para jemaat itu tidak melalui tahap disinfektan sehingga rawan memindahkan virus.

Atas kasus tersebut, Pendeta Gereja Kim, meminta maaf sebab dirinya telah membuat puluhan orang yang diklaim sebagai jemaatnya justru terpapar virus corona.

Dia menambahkan bahwa dia merasa sangat menyesal tentang apa yang terjadi dan menerima siapaun yang menyalahkan dirinya atas kasus itu.

Baca Juga: Paranormal Klaim Prediksi Pandemi Virus Corona Sejak 2018, Bicara Soal Akhir Dunia dan Optimisme

Kim mengaku akan bertanggung jawab atas insiden yang tidak menguntungkan tersebut. Kim juga mengatakan bahwa ia akan pensiun dari kedudukannya di gereja setelah krisis virus corona di Korea Selatan berakhir.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: World Of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler