Donald Trump Geram, Tuntut Tiongkok Hentikan Penyebaran Virus Corona

29 April 2020, 11:00 WIB
POTRET Presiden Amerika Serikat, Donald Trump /AFP/File / JIM WATSON

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Tiongkok seharusnya dapat menghentikan Virus Corona sebelum melanda seluruh negara di dunia.

Ia mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) saat ini sedang melakukan "penyelidikan serius" atas apa yang terjadi.

"Kami melakukan penyelidikan yang sangat serius ... Kami tidak senang dengan Tiongkok," kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Selasa, 28 April 2020.

Baca Juga: Ribuan Ubur-Ubur Mendekat Ke Pembangkit Listrik Paiton Probolinggo

"Kami percaya itu bisa dihentikan pada sumbernya. Itu bisa dihentikan dengan cepat dan tidak akan menyebar ke seluruh dunia," ujar Trump.

Sebelumnya akhir tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan seluruh bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona baru berasal dari hewan di Tiongkok, dan tidak dimanipulasi atau diproduksi di laboratorium.

"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib.

Baca Juga: Star Wars: The Rise of Skywalker Tayang Lebih Awal di Disney Plus

"Kemungkinan besar, kemungkinan virus itu berasal dari hewan," ucapnya.

Namun, ia sendiri tidak mengerti bagaimana virus itu melompati penghalang spesies ke manusia, tetapi ia meyakini bahwa ada inang hewan perantara.

"Kemungkinan besar virus itu memiliki wadah ekologis pada kelelawar, tetapi bagaimana virus beralih dari kelelawar ke manusia masih harus dilihat dan ditemukan," tutur Chaib.

Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Rabu, 29 April 2020

Dia tidak menanggapi permintaan untuk menjelaskan apakah ada kemungkinan virus tersebut lolos dari laboratorium secara tidak sengaja.

Institut Virologi Wuhan telah menepis desas-desus bahwa pihaknya menyintesis virus atau membiarkannya lolos.

Chaib, ditanya tentang dampak keputusan Trump pekan lalu untuk menunda pendanaan ke badan PBB atas penanganan pandemi virus corona, namun Chaib mengatakan bahwa pihaknya masih menilai situasi.

Baca Juga: Tindak Lanjut dari Penelitian Pertama, Ilmuwan Uji Coba Nikotin untuk Obati Virus Corona

"Kami masih menilai situasi tentang pengumuman oleh Presiden Trump ... dan kami akan menilai situasinya dan kami akan bekerja dengan mitra kami untuk mengisi celah apa pun," imbuhnya.

Selain itu, Chaib mengatakan bahwa WHO memiliki 81 persen pendanaan untuk dua tahun ke depan pada akhir Maret.

Selain itu, ia juga menilai bahwa hingga saat ini, Amerika Serikat adalah donor terbesar badan yang bermarkas di Jenewa itu. Kontributor besar lainnya adalah Gates Foundation dan Inggris.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler