Kisah Lansia Pengantar Makanan Asal Singapura, Akui Perlu Waktu Satu Jam untuk Selesaikan Orderan

18 Februari 2022, 07:07 WIB
Ilustrasi. Ini kisah lansia pengantar makanan di Singapura. /Pexels/Pavel Danilyuk

PR BEKASI – Seorang pengantar makanan online paruh baya di Singapura menjadi pembicaraan di negaranya.

Pria berusia 64 tahun itu menjadi viral usai foto dirinya saat bekerja di kawasan Choa Chu Kang beredar di dunia maya.

Dalam foto terlihat pria paruh baya itu memiliki postur yang sudah membungkuk dan berjalan dengan menggunakan bantuan troli.

Foto tersebut mememicu kekhawatiran dari banyak netizen sebagaima dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One.

Baca Juga: Spoiler Jujutsu Kaisen 175, Usai Bunuh Kurourushi, Yuta Dikepung Uro dan Ryu

Pengguna Facebook Nazri Johari, membagikan foto pengantar makanan itu pada Minggu, 13 Februari 2022.

Dalam unggahan itu ia juga memuji lelaki tua itu atas ketangguhannya.

"Merasa kasihan padanya tetapi pada saat yang sama saya merasa bangga padanya. Karena dia masih memiliki energi dan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri," kata Nazri.

Baca Juga: Kabar Gembira, KA Bengawan Berhenti di Stasiun Cikarang, Ini Jadwalnya

Lansia yang sama kemudian terlihat oleh seorang reporter dari media Singapura, Shin Min Daily News pada Selasa, 15 Februari 2022, di luar stasiun MRT Choa Chu Kang.

Pria 64 itu menceritakan kepada harian China bahwa dia dulu bekerja sebagai cleaning service di sebuah perusahaan sebelum menjadi pengantar makanan beberapa bulan lalu. Dia tinggal sendirian di Bukit Panjang.

Dia memenuhi orderan dengan berjalan kaki menggunakan troli atau berkeliling menggunakan transportasi umum.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus Jumat, 18 Februari 2022: Selingkuh Menguras Hati

Akibatnya, dia perlu waktu hingga satu jam untuk melakukan satu pengiriman. Sehingga membatasi jumlah pesanan yang diterima di aplikasi tersebut.

Ketika ditanya tentang jumlah pengiriman yang dia lakukan dalam sehari, lansia itu menolak menjawab.

Selain mobilitasnya yang terbatas, dia mengatakan dia kini harus membayar 200 dolar Singapura sekira Rp2.1 juta (kurs Rp10 ribu) untuk bergabung sebagai mitra pengantar makanan.

Baca Juga: 3 Kali Vaksin, Park Woo Jin AB6IX Tetap Terpapar Covid-19, Alami Gejala Sakit Tenggorokan

Uang itu dipakai untuk membeli smartphone serta perlengkapan lainnya.

Menurut situs sebuah web, semua mitra pengiriman makanan wajib membeli paket perlengkapan.

Paket menjadi pengantar makanan itu, yang mencakup tas selempang, tas makanan halal, dan dua kaos lengan panjang, berharga Rp630 ribu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer dan Gemini Besok, 18 Februari 2022: Banyak Pujian yang Akan Didapat

Rintangan lain yang dihadapi pria itu adalah harus membiasakan diri dengan cara kerja aplikasi.

Ia mengaku mendapatkan bantuan dari sesama mitra pengantar pengiriman online, seorang wanita berusia 55 tahun.

Wanita itu memberi tahu Shin Min bahwa lansia itu biasanya terlihat sekitar tiga hingga empat kali seminggu di stasiun MRT Choa Chu Kang.

Baca Juga: Pilihan Link Twibbon Isra Miraj 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial untuk Sambut Harinya

Selain membantunya menavigasi aplikasi, wanita itu juga membantu pria itu mentransfer penghasilannya dari aplikasi ke rekening banknya.

Terlepas dari kesulitan-kesulitan ini, pria itu terus bekerja baik hujan atau cerah kata seorang penjual koran yang melihatnya melakukan pengiriman di tengah hujan.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler