PR BEKASI - Para arkeolog Peru telah menemukan 20 jasad yang terdiri dari 8 jasad anak-anak dan 12 jasad orang dewasa yang diyakini menjadi korban penumbalan.
Adapun 20 jasad itu ditemukan di situs pra Inca Cajamarquilla sebelah Timur Ibukota Lima, diperkirakan jasad itu berasal dari sekitar 800-1.200 tahun yang lalu, kata mereka pada Selasa, 22 Februari 2022.
Jasad-jasad itu ditemukan berada di luar makam bawah tanah yang ditemukan oleh tim Universitas San Marcos Peru pada bulan November lalu.
Teknik yang dipakai menunjukan jasad yang ditemukan di makam bawah tanah merupakan jasad orang penting, diikat dengan tali serta dalam posisi menyerupai janin dalam kandungan.
Baca Juga: BTS Akan Adakan Konser di Las Vegas pada April 2022, Digadang-gadang Bakal Hadiri Grammy
Arkeolog Pieter Van Dalen mengatakan keadaan beberapa jasad dan kerangka lainnya, dibungkus dengan berbagai lapisan tekstil.
Ini menunjukan sebagai bagian dari ritual pra-Hispanik kuno, dan kemungkinan telah dikorbankan untuk menemani jasad utama.
Dalam konferensi pers, Van Dalen, mengatakan kepercayaan Pra-Inca menganggap kematian bukanlah akhir kehidupan, tapi merupakan masa transisi.
“Bagi mereka, kematian bukanlah akhir, melainkan transisi ke dunia paralel di mana orang mati hidup," kata Van Dalen seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca Juga: 4 Karakter Marvel Ini Diisukan Debut di Doctor Strange in the Multiverse of Madness
"Mereka percaya bahwa jiwa orang mati menjadi pelindung orang hidup," sambungnya.
Van Dalen mengatakan bahwa pola pemakamannya sudah tidak asing lagi, mengutip makam kuno Penguasa Sipán.
Penguasa Sipán sendiri seorang penguasa dari 1.700 tahun yang lalu yang ditemukan bersama dengan jasad anak-anak dan orang dewasa yang dikorbankan untuk dikuburkan bersamanya.
"Inilah yang kami pikirkan dan usulkan dalam kasus jasad di Cajamarquilla, yang akan dikuburkan bersama orang-orang ini," katanya.
"Sebagai bagian dari ritual, bukti kekerasan telah ditemukan di beberapa individu," sambungnya.
Yomira Huamán, bagian dari tim, mengatakan bahwa bersama dengan barang-barang pemakaman ada artefak musik seperti "zampoña", alat musik tiup asal Andes dengan beberapa tabung kayu berbentuk seruling.
"Penyelidikan kami menunjukkan mumi Cajamarquilla adalah seorang pria berusia sekitar 35 tahun. Karakter ini tidak memiliki organ, artinya telah dikeluarkan setelah kematian," katanya.
Peru adalah rumah bagi ratusan situs arkeologi budaya yang berkembang sebelum dan sesudah Kekaisaran Inca, yang 500 tahun lalu mendominasi bagian selatan benua.
Mulai dari Ekuador selatan dan Kolombia hingga Chili tengah.
"Situs ini baru digali 1 persen," kata Huaman.
"Saya pikir Cajamarquilla memiliki lebih banyak hal untuk dikatakan, lebih banyak lagi untuk diceritakan kepada kami," tuturnya.***