Presiden Baru Peru: Kita Bukan Raja untuk Tinggal di Istana, tapi di Sana untuk Bekerja

- 28 Juli 2021, 15:39 WIB
Kandidat presiden Peru Pedro Castillo berbicara kepada para pendukung dari markas besar kemenangan "Peru Bebas".
Kandidat presiden Peru Pedro Castillo berbicara kepada para pendukung dari markas besar kemenangan "Peru Bebas". /Sebastian Castaneda /Reuters

PR BEKASI - Peru melantik presiden terpilihnya pada Rabu, 28 Juli 2021, hari ini.

Kini Negara yang terletak di Amerika Selatan itu akan dipimpin oleh Pedro Castillo seorang guru yang tinggal di kawasan terpencil Andes.  

Ditemui The Associated Press rumah pedesaan berlantai dua yang sederhana dari keluarga Castillo terasa sedikit kosong sekarang.

Baca Juga: Link Live Streaming Copa America 2021 Kolombia vs Peru: Penebus Dosa di Semifinal

Lilia Paredes calon ibu negara dan istri dari presiden terpilih Peru mengemasi barang-barang keluarga dalam seminggu terakhir, melipat rapi kemeja suaminya dan mengambil beberapa piring dan sendok garpu di sela-sela kunjungan petani dari desa terdekat yang mampir untuk mengucapkan selamat tinggal.

Sebuah istana kepresidenan neo-barok menunggu Paredes dan Pedro Castillo beserta dua anak mereka, jika keluarga sederhana itu memilih untuk tinggal di gedung bersejarah itu.

Castillo, akan dilantik sebagai presiden pada Rabu, kurang dari dua minggu setelah dia dinyatakan sebagai pemenang pemilihan putaran kedua yang berlangsung pada 6 Juni 2021.

Baca Juga: Hilang Hampir 2.000 Tahun, Desain Kuno Bergambar Kucing Besar Ditemukan Kembali di Gurun Nazca Peru

Guru pedesaan yang memiliki pandangan politik condong ke kiri itu  tidak pernah memegang jabatan politik tetapi berhasil mengalahkan lawannya yakni politisi karir sayap kanan Keiko Fujimori, dengan selisih hanya 44.000 suara.

Paredes tidak yakin di mana dia, suami, dan dua anaknya akan tinggal mulai Rabu.

Dia juga tidak tahu di mana anak-anak akan pergi ke sekolah setelah kelas dimulai.

Baca Juga: Rekaman Suara Bocor, Mosi Pemakzulan Presiden Peru Disetujui Kongres

"Kami tidak memiliki properti di Lima," katanya kepada The Associated Press minggu lalu di terasnya yang berkabut di Chugur sambil menggosok tangannya di tengah dinginnya musim dingin Andes, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com. 

"Kami orang pedesaan, dan hampir selalu, (orang-orang di luar) provinsi harus menunggu bertahun-tahun untuk memiliki properti di ibu kota. Jika mereka menyuruhku tinggal di tempat lain, itu juga akan sama, kita bukan raja untuk tinggal di istana, kita pergi untuk bekerja," sambungnya. 

Pendukung Castillo termasuk warga miskin dan pedesaan di negara Amerika Selatan. Dia mempopulerkan ungkapan "Tidak ada lagi yang miskin di negara kaya," dan mengejutkan jutaan orang Peru dan pengamat dengan maju ke putaran kedua.

Baca Juga: Ketahuan Langgar Aturan Lockdown Usai Mabuk, Wali Kota di Peru Pura-pura Mati Saat Didatangi Petugas

Ekonomi Peru berasal dari produsen tembaga terbesar kedua di dunia, telah dihancurkan oleh pandemi virus corona, meningkatkan tingkat kemiskinan hingga hampir sepertiga dari populasi dan menghilangkan keuntungan dalam satu dekade.

Tidak seperti semua mantan presiden Peru selama 40 tahun terakhir, keluarga Castillo tidak memiliki rumah di Lima.

Paredes membawa ke Lima beberapa tas berisi makanan, termasuk kacang polong, buncis, tepung jagung manis dan keju yang dibuat keluarga di rumah setelah memerah susu sapi mereka saat fajar.

Baca Juga: Ratusan Pelancong Inggris Terdampar di Pegunungan Peru Akhirnya Terbang dengan Biaya Rp 400 Juta

Rumah keluarga  yang dibangun Castillo lebih dari 20 tahun yang lalu nantinya akan dirawat oleh kakak perempuan Paredes.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x