Topan Amphan Berpotensi Landa Asia Selatan, Puluhan Ribu Penduduk India dan Bangladesh Dievakuasi

20 Mei 2020, 11:59 WIB
ILUSTRASI badai.*/AFP /

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah ancaman pandemi Virus Corona, penduduk di India dan Bangladesh harus dihadapkan dengan ancaman bencana lain.

Badai super Topan Amphan semakin mendekati kedua negara tersebut, hingga kini para petugas setempat tengah sibuk mengevakuasi lebih dari dua juta penduduknya ke tempat yang lebih aman.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari BBC News, Topan Amphan ini diperkirakan akan mendarat di daerah dekat perbatasan kedua negara pada hari Rabu, 20 Mei 2020.

Baca Juga: IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Lanjutkan Penguatan Seiring Sentimen Positif Pasar

Pejabat Manajemen Bencana India S G Rai mengatakan, "Kami hanya memiliki sekitar enam jam tersisa untuk mengevakuasi orang-orang dari rumah mereka, dan kami juga harus mempertahankan norma-norma sosial yang menjauhkan (physical distancing),"

Topan Amphan adalah salah satu badai terbesar dalam satu dekade, bahkan para ahli Meteorologi telah memberikan peringatan akan bahaya badai tersebut.

Sementara itu, dikutip dari Aljazeera Topan Amphan telah mencapai kecepatan angin hingga 240 kilometer per jam di Teluk Bangal pada Senin, 18 Mei 2020.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Beri Pengurangan Biaya PBB dan Hapus Sanksi Administrasi

Kepala Pasukan Penanggulangan Bencana Nasional (NDRF) India, SN Pradha, mengatakan kecepatan angin Topan Amphan ketika sampai di daratan dapat merusak rumah warga.

Selain itu, wilayah dataran rendah juga harus bersiap dengan pasang surut ombak.

Departemen Meteorologi India menyebut Topan Amphan akan menjadi salah satu badai terbesar yang datang dari Samudra Hindia dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Diculik 32 Tahun Lalu, Ibu dan Anak Akhirnya Bertemu Setelah Pencarian Dramatis Tanpa Lelah

Para pejabat Bangladesh memperingatkan bahwa Topan Amphan dapat menjadi badai terburuk yang melanda kawasan tersebut sejak Topan Sidr pada November 2007 yang menewaskan lebih dari 3.000 orang.

Sekretaris Manajemen Bencana Bangladesh, Shah Kamal mengatakan semua penduduk akan terus dievakuasi sebelum badai tersebut menerjang.

Untuk mengevakuasi penduduknya, pemerintah Bangladesh telah menyiapkan 12.078 tempat penampungan, termasuk 7.000 ruang sekolah dan perguruan tinggi.

Baca Juga: Blue Bird Dikabarkan Gelar Program Mudik Sehat PSBB 2020 dengan Harga Promo, Simak Faktanya

Sementara itu untuk mencegah terjadinya penularan Virus Corona, Kamal mengatakan, "Para pengungsi akan diminta untuk mengenakan masker dan sarung tangan ketika berada di tempat penampungan,"

India juga akan mengevakuasi lebih dari 200 ribu orang yang tinggal di daerah dataran rendah tepatnya di Benggala Barat.

Badan Meteorologi Regional di kota Kolkata, India Timur menjelaskan Topan Amphan akan mengakibatkan hujan lebat dan angin berkecepatan tinggi di wilayah pantai Benggala Barat dan negara bagian Odisha.

Baca Juga: Bayi Terkuat Ditemukan, Bisa Berdiri Sendiri pada Usia 4 Bulan

Kepala Pradip Port Trust, Rinkesh Roy mengatakan, "Operasi telah dihentikan. Kami sedang mengosongkan pelabuhan."

Untuk mengatasi Topan Amphan dan pandemi Virus Corona, lebih dari 1.500 anggota tanggap bencana telah dikerahkan di India dan Bangladesh, yang terdiri dari 20 tim aktif dan 17 tim siaga.

Pasalnya, hantaman badai yang cukup besar itu dapat menyebabkan kematian dan kerusakan bangunan di India dan Bangladesh.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler