Sapi dan Kerbau di Indonesia Terjangkiti Penyakit Menular Lumpy Skin, Australia Siap Bantu

7 Maret 2022, 16:33 WIB
Ilustrasi sapi. Penyakit menular sapi ditemukan di Indonesia. /Pixabay/TheDigitalArtist/

PR BEKASI - Baru-baru ini, sebuah penyakit menular ditemukan di Indonesia, dan penyakit itu menyerang sapi dan kerbau.

Sehingga otoritas Biosekuriti di utara Australia bersiaga.

Pemerintah Indonesia pekan ini memastikan bahwa lumpy skin disease atau penyakit kulit benjol telah ditemukan di 31 desa di Pulau Sumatra.

Penyakit yang disebabkan virus ini bisa menyebabkan luka pada kulit, demam, kehilangan nafsu makan, penurunan produksi susu, dan dapat menyebabkan kematian pada sapi dan kerbau.

Baca Juga: Gratis 10 Link Twibbon Hari Musik Nasional 9 Maret 2022, Pecinta Musik Wajib Tahu

Ternyata virus ini terus menyebar melalui Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir.

Pihak berwenang, dilaporkan ABC, juga telah memperingatkan akan ada konsekuensi besar bagi industri peternakan jika ada serangan di Australia.

Kepala Veteriner Australia, Mark Schipp mengungkapkan bahwasanya tidak mengherankan penyakit ini telah terdeteksi di Indonesia.

"Kami telah mengamati penyebaran penyakit ini melalui Asia Tenggara selama beberapa tahun terakhir," kata dr Schipp yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 7 Maret 2022 dari ABC.

Baca Juga: Seorang YouTuber Korea Dikabarkan Tetap Lakukan Perjalanan ke Ukraina Meski Ada Larangan Pemerintah

"Sangat memprihatinkan mengingat Indonesia sangat dekat dengan Australia utara dan beberapa tetangga yang rentan di utara kita, yaitu Timor Leste dan Papua Nugini," katanya lagi.

Kemudian, Schipp berharap semoga penyakit ini tidak menyebar ke provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

"Saat ini baru dilaporkan di satu provinsi di Indonesia, tapi kami sangat berharap sepenuhnya, mengingat Ramadhan akan segera dimulai, di mana ada pergerakan besar-besaran sapi di seluruh Indonesia, bahwa itu akan menyebar ke seluruh kepulauan Indonesia selama 12 bulan ke depan," katanya.

Tahun lalu, tinjauan protokol biosekuriti Australia merekomendasikan perubahan besar pada sistem ketertelusuran ternak untuk membantu menangani potensi wabah penyakit seperti penyakit kulit benjol ini.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Malam Ini Pukul 21.00 WIB: Berbeda dari Andin, Aldebaran Akrhirnya Siuman

Perlu kita tahu, penyakit kulit benjol ini menyebar melalui gigitan lalat, nyamuk, dan mungkin kutu, sehingga sulit dikendalikan.

Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan pemerintah federal akan memberikan dukungan untuk membantu Indonesia menahan penyebaran penyakit tersebut.

"Australia siap membantu Indonesia dan tetangga dekat kami lainnya untuk menanggapi wabah ini dan departemen saya secara aktif terlibat dengan pejabat senior di sana," ujarnya.

"Departemen saya akan memeriksa semua opsi yang tersedia untuk menahan penyebaran penyakit ini di Indonesia dan di seluruh wilayah," ujarnya lagi.***

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler