Paus Fransiskus Peringatkan Agar Tidak Menggunakan Gandum Sebagai 'Senjata' Terkait Konflik Ukraina

2 Juni 2022, 18:58 WIB
Paus Fransiskus mengimbau agar jangan menggunakan gandum sebagai 'senjata' perang /Instagram @franciscus

PR BEKASI - Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinannya melalui Twitter tentang pemblokiran ekspor biji-bijian dari Ukraina.

"Pemblokiran ekspor biji-bijian dari Ukraina membahayakan kehidupan jutaan orang," tulis Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus menginginkan agar komoditas makanan pokok ini tidak digunakan sebagai senjata dalam konflik, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Sputnik, pada Rabu, 1 Juni 2022.

"Saya mengimbau sepenuh hati agar segala upaya dilakukan untuk menjamin hak asasi manusia universal atas pangan. Tolong jangan gunakan gandum, makanan pokok, sebagai senjata perang," ucap Paus Fransiskus.

Baca Juga: One Piece 1052, Oda Tunjukkan Kesamaan Kid dan Luffy, Salah Satunya Memiliki Kriteria Raja

Sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina, banyak negara dan organisasi internasional telah menyerukan untuk membuka blokir pelabuhan laut Ukraina.

Mereka juga mendesak agar membebaskan komoditas biji-bijian yang masih tersangkut di gudang dan mengirimkan hasil panen ke daerah-daerah yang menghadapi kerawanan pangan akut secepatnya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menunjukkan fokus masalahnya pada ladang ranjau yang dipasang oleh tentara Ukraina, bukan masalah gandum.

Baca Juga: Johnny Depp Menangkan Gugatan atas Amber Heard, Bakal Dapat Ganti Rugi Rp217 Miliar

"Sejauh menyangkut Rusia, tidak ada masalah dengan memastikan pasokan gandum yang stabil ke pasar dunia. Masalahnya terletak terutama pada kurangnya jalan keluar bebas dari pelabuhan Ukraina melalui ladang ranjau yang ditanam oleh personel militer Ukraina," kata Sergei Lavrov.

Sementara, diplomat top Rusia menyampaikan bahwa Turki akan mencoba membantu mencabut ranjau di pelabuhan-pelabuhan di Ukraina.

Menurut rekan Lavrov dari Turki, Mevlut Cavusoglu, ranjau laut Ukraina hanya mencegah lewatnya kapal dengan biji-bijian.

Baca Juga: Hadir dengan Performa Makin Canggih, realme Narzo 50 5G Tawarkan Beragam Fitur Menarik

“Salah satu masalah untuk penarikan aman kapal dengan biji-bijian adalah ranjau laut, yang ditetapkan oleh Ukraina di wilayah Odessa," kata Mevlut Cavusoglu.

Dia menunjukkan faktor lain tentang sanksi Rusia yang lainnya perihal asuransi kapal yang dikenakan pembatasan di pelabuhan.

"Alasan lain adalah kemungkinan pengiriman produk Rusia ke pasar. Dalam paket sanksi keenam, ada masalah asuransi. Rusia tidak dapat mengasuransikan kapal yang akan mengangkut barang," katanya.

Baca Juga: Simak Tips Mengatasi Persaingan Ketat Bisnis Media dengan Berita Online yang Menjamur, Apa Saja?

"Kapal tidak dapat menerima layanan di pelabuhan lain. Rusia ingin pembatasan ini dicabut. Kami membutuhkan koridor dan pembersihan ranjau dari koridor ini," jelasnya.

Dia juga menyampaikan pesan Ukraina yang telah menyetujui pembersihan ranjau dengan syarat larangan hadirnya kapal Rusia di Odessa.

"Pihak Ukraina mengatakan bahwa mereka dapat menyelesaikannya dalam 15 hari. Namun Ukraina tidak ingin kapal perang Rusia melewati pelabuhan Odessa," ungkapnya.

Baca Juga: Link Streaming Drakor Eve dan 3 Hal Penting dalam Dramanya, Apa Saja?

Di sisi lain, Rusia juga menghendaki larangan pasokan senjata dari negara lain untuk Ukraina.

"Dan Rusia tidak ingin koridor ini digunakan untuk memasok senjata ke Ukraina,” ujarnya.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Sputnik News

Tags

Terkini

Terpopuler