2.000 Ribu Sapi Mati Akibat Cuaca Ekstrim, Segini Jumlah Kerugian Fantastis yang Dialami Peternak di Kansas

17 Juni 2022, 18:12 WIB
Ilustrasi sapi. 2.000 ribu sapi di Kanas mati karena cuaca panas yang ekstrim, para peternak tanggung kerugian besar. /Unsplash/Leon Ephraïm

PR BEKASI - Kabar tidak mengenakan datang dari Kansas bagian Barat Daya beberapa hari terakhir ini karena kematian hewan ternak sapi.

Pasalnya, 2000 ekor sapi dilaporkan mati usai terpapar suhu panas ekstrim di Kansas.

Dari kejadian ini, para peternak hewan tersebut dikabarkan mengalami kerugian besar-besaran.

Baca Juga: Menu Sandwich Bakso dari Daging Sapi, Semakin Menambah Keseruan Momen Idul Adha Anda

Jumlah tersebut, dikatakan oleh juru bicara agensi peternakan setempat, Matt Lara diperkirakan akan bertambah.

Matt Lara mengatakan demikian lantaran banyaknya laporan yang ia terima mengenai kematian sapi.

Sementara itu, Juru Bicara Asosiasi Peternakan, Scarlett Hagins mengatakan bahwa pekan lalu suhu berada pada angka 70-80 derajat celcius.

Baca Juga: Daftar Harga Tiket dan Lokasi Nonton Naga Naga Naga di Medan Hari Ini, 17 Juni 2022, Mulai dari Rp30.000

Kemudian pada hari Sabtu, suhu tiba-tiba naik menjadi 100 derajat celcius, seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari laman Huffington Post pada Jumat, 17 Juni 2022.

Hagins mengatakan bahwa perubahan suhu yang mendadak ini yang menjadi pemicu sapi-sapi tersebut sulit menyesuaikan diri.

Sementara itu, dari keterangan Hagins, para peternak mengalami kerugian yang besar.

Baca Juga: Street Race Kabupaten Bekasi Siap Digelar Besok, Berikut Jadwal Tes Lintasan dan Motor Hari Ini

Pasalnya, hewan herbivora berbobot 1.500 kg itu dihargai sekira Rp29.600.000 per ekornya.

Jadi, jika ditotal, para peternak di Kansas mengalami kerugian dengan angka yang fantastis yakni sekira Rp59 miliar.

Keadaan suhu panas yang ekstrim ini bisa sedikit berkurang saat malam hari tiba.

Baca Juga: Teori One Piece 1053: Ryokugyu Disebut akan Ditemani Dua Laksamana ke Wano, Siapa Mereka?

Saat malam, suhu akan lebih dingin dan ini membantu sapi-sapi tersebut tidak terlalu stres.

Hagins lebih jauh menjelaskan bahwa kondisi kematian ribuan ternak sapi ini jarang terjadi.

Pasalnya, para peternak selalu melakukan tindakan pencegahan kepada hewan tersebut.

Baca Juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Akhir Pekan, Persebaya vs Persib Malam Ini, Persija vs Barito Besok

Mereka rajin menyediakan persediaan air minum, mengatur jadwal makan, sehingga sapi-sapi tersebut tetap terjaga ketika suhu panas melanda.

“Tekanan panas selalu menjadi perhatian sepanjang tahun ini. Mereka (peternak) melakukan protokol mitigasi yang disiapkan,” ujar Hagins.

Di sisi lain, operator pemberian pakan Innovation Livestock Services di Great Bend, Brandon Depenbusch tampak kaget melihat ribuan sapi mati karena suhu panas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer untuk Besok, 18 Juni 2022: Jauh-Jauh dari Rekan Kerja yang Tidak Kooperatif

Dia mengatakan bahwa perpaduan suhu dan kelembaban tinggi, serta angin yang rendah belum terjadi di Kansas Barat Daya sebelumnya.

“Ini sangat tidak normal, tapi itu memang terjadi,” ujarnya.

Di lain tempat, para peternak di negara bagian Amerika lain tidak menerima adanya kematian sapi meski suhu terbilang meningkat.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Terkait Pernikahan Sesama Jenis di Jambi, Pelaku Pernah Salat Jumat hingga Jadi Imam

“Kami memiliki air dan alat penyiram di sini untuk membantu mengurangi panas dan gelombang panas,” ujar Kelli Payne, Pimpinan Oklahoma City National Stockyard.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Huffington Post

Tags

Terkini

Terpopuler