PR BEKASI - Pemerintah Bangladesh telah menaikkan harga BBM hingga 52 persen.
Hal itu memicu keresahan masyarakat Bangladesh, hingga terjadi protes di berbagai tempat.
Media lokal Bangladesh menyebut kenaikan harga BBM kali ini, merupakan kenaikan tertinggi di negara tersebut, sejak merdeka.
Pemerintah menaikan harga bensin dan solar hingga di atas 50 persen.
Baca Juga: Kapan One Piece Film Red Tayang di Bioskop Indonesia? Catat Tanggal Rilis Resminya
Melansir NDTV, masyarakat yang mengepung tempat pengisian bahan bakar menuntut kenaikan harga tersebut dibatalkan.
Adapun kenaikan harga BBM tersebut diumumkan pada Jumat, 5 Agustus 2022 lalu, oleh pemerintah Sheikh Hasina.
Tarif solar di Bangladesh naik sebesar 34 Taka (Rp 5.335) per liter, Oktan 46 Taka (Rp 7.218) per liter, dan bensin 44 Taka (Rp 6.904) per liter.
Berbagai video muncul di media sosial, dan memperlihatan warga Bangladesh tengah mengantre untuk mendapatkan bahan bakar bagi kendaraan mereka.
Baca Juga: Joy Red Velvet Bintangi Drama Accidental Country Diary, Simak Jadwal Tayangnya
Bangladesh telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat selama bertahun-tahun in. Namun, melonjaknya harga energi dan pangan telah meningkatkan anggaran impor.
Pemerintah Bangladesh pun terpaksa mencari pinjaman dari lembaga pinjaman global, salah satunya ke Dana Moneter Internasional.
Para mahasiswa juga melakukan protes di depan Museum Nasional, di ibukota Dhaka.
"Rakyat biasa dalam kesulitan untuk mengatasi kenaikan biaya hidup. Penjarahan pemerintah atas properti publik dan salah urus membawa orang ke penderitaan ini," ujar seorang demonstran.
Bus kota di Bangladesh pun kini mengalami kenaikan tarif, yang juga menyusahkan warga.***