Gadis 9 Tahun Menjadi Korban Pembunuhan Bersenjata Hingga Banjir Penghormatan dari Pemain dan Fans Liverpool

29 Agustus 2022, 08:30 WIB
Ilustrasi fans Liverpool. /Unsplash/Fleur

PR BEKASI - Kesedihan yang terselip di balik kemenangan sepak bola kini dialami oleh Liverpool dan komunitasnya karena terbunuhnya Olivia Pratt-Korbel.

Tertembak dan terbunuh oleh peluru nyasar, kematian Olivia Pratt-Korbel membuat pelatih Liverpool Jurgen Klopp marah karena kahilangan pecinta timnya.

Kekerasan senjata yang dialami gadis muda seperti Olivia Pratt-Korbel membuat nada muram di tengah komunitas Liverpool.

Klop mengatakan, dia terkejut atas meninggalnya Olivia Pratt-Korbel dan membuatnya bertanya-tanya alasan terjadinya pembunuhan.

Baca Juga: Liverpool Unggul di Atas Bournemouth dengan Skor 9-0 di Liga Premier: Harus Membuktikan Satu Poin

“Jauh dari sepak bola, saya perlu membicarakan topik yang jauh lebih penting. Seperti orang lain yang mencintai Liverpool dan orang-orangnya, saya sangat terkejut dengan pembunuhan Olivia Pratt-Korbel. Sembilan tahun? Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini mungkin?," kata Jurgen Klopp.

Dia menuturkan argumennya bahwa kasus ini sangat sulit diterima dengan pemahamannya.

"Saya tidak dapat memahaminya dan semakin saya memikirkannya, semakin sulit untuk memahaminya," tuturnya, dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Liverpool Offside, pada Senin, 29 Agustus 2022.

Ditambah lagi, dia menunjukkan pembunuhan yang terjadi di tengah situasi yang tenang adalah hal yang tidak logis.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Manchester United vs Liverpool: Gol Bunuh Diri Hampir Terjadi

"Hal itu bisa terjadi di kota yang istimewa seperti ini di mana orang-orang saling memperhatikan dan berdiri bersama-sama semakin tidak masuk akal," ujarnya.

Pelatih usia 64 tahun ini juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban.

“Saya ingin menyampaikan simpati semua orang di Liverpool FC kepada keluarga Olivia. Mereka ada dalam pikiran dan doa saya dan saya tahu ini akan sama untuk banyak orang lain juga," ucapnya.

Dia mengungkapkan bahwa keluarga korban tetap ada dalam dukungan dan doa dari lingkaran komunitas Liverpool.

Baca Juga: Jadwal Man United di Liga Inggris, Siap-siap Lawan Liverpool di Bulan Agustus 2022

"Hanya ada satu sisi dalam situasi ini dan itu adalah sisi Olivia dan keluarganya. Kita semua bersama mereka. Kamu tidak akan pernah sendiri," ungkapnya.

Selama pertandingan itu sendiri, ada peti untuk Olivia dan para pendukung Anfield juga bangkit untuk bertepuk tangan.

Usai pertandingan, kapten Jordan Henderson melepas kausnya untuk memperlihatkan kausnya yang bertuliskan RIP Olivia, YNWA.

Sementara, Henderson juga turun ke twitter setelah pertandingan untuk mengatakan kemenangan itu untuk mengenang Olivia.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: The Liverpool Offside

Tags

Terkini

Terpopuler