Mantan Polisi Atlanta yang Tembak Mati Warga Kulit Hitam AS Serahkan Diri, Jaksa: Tak Ada Jaminan

19 Juni 2020, 18:53 WIB
Aksi demonstrasi memprotes tewasnya Rayshad Brooks di tangan polisi Atlanta /Denver Post

PR BEKASI - Mantan polisi Kota Atlanta bernama Devin Brosnan menyerahkan diri kepada aparat terkait kasus penembakan warga kulit hitam Amerika Serikat, Rayshard Brooks.

Menurut informasi yang dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara pada Jumat, 19 Juni 2020 Devin Brosnan menyerahkan diri setelah membuat kesepakatan bersama kejaksaan pada Kamis, 18 Juni 2020.

Adapun Rayshard Brooks meninggal dunia setelah ditembak dari belakang oleh Garret Rolfe, anggota Kepolisian Kota Atlanta, Georgia, Amerika Serikat yang terjadi pada beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Beri Ruang pada Wanita Kulit Hitam, Calon Pendamping Joe Biden untuk Pilpres AS Resmi Undurkan Diri

Garret Rolfe didakwa oleh kejaksaan bersalah atas pembunuhan Rayshard Brooks.

Garret Rolfe saat ini ditahan di rutan Fulton County, Gergia.

Dirinya telah dipecat sebagai anggota kepolisian pada Sabtu, 13 Juni 2020 atau satu hari setelah insiden penembakan di area parkir Wendy's, di Atlanta Selatan yang menewaskan Rayshard Brooks.

Baca Juga: Badan Intelejen India Ingin Blokir 53 Aplikasi Buatan Tiongkok, Termasuk TikTok

Jaksa Wilayah Fulton County, Paul Howard pada Rabu, 17 Juni 2020 lalu membacakan tuntutan bahwa tidak ada jaminan yang ditetapkan untuk pembebasan Garret Rolfe yang terbukti menembak Rayshard Brooks sebanyak dua kali dari belakang dengan pistol setelah keduanya sempat saling memukul.

Garret Rolfe didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan dan 10 pelanggaran hukum lainnya.

Polisi lain yang ada bersama Garret Rolfe saat kejadian, yakni Devin Brosnan, tidak mengeluarkan senjatanya saat penembakan terjadi.

Baca Juga: Habitat Aslinya Dijadikan Tempat Wisata, Kawanan Monyet Liar Serbu Permukiman Warga Lembang

Devin Brosnan juga menerima sejumlah tuntutan yang lebih ringan, di antaranya aksi penyerangan dan pelanggaran terhadap sumpah sebagai polisi.

Sementara itu, kasus kematian Rayshard Brooks meningkatkan ketegangan di tengah gelombang protes warga yang menentang rasisme dan aksi brutal polisi dalam sistem penegakan hukum Amerika Serikat.

Insiden penembakan yang menimpa Rayshard Brooks jadi kasus aksi brutal terbaru polisi terhadap warga keturunan Afrika-Amerika yang berhasil terekam video.

Baca Juga: India Klaim Tentaranya Tewas Akibat Dihajar Kayu dengan Penuh Paku hingga Dimutilasi oleh Tiongkok

Tewasnya Rayshard Brooks terjadi seiring dengan gelombang aksi protes secara nasional di Amerika Serikat.

Dalam serangkaian aksi tersebut, massa turun ke jalan untuk menuntut keadilan atas kematian warga kulit hitam George Floyd pada 25 Mei setelah seorang polisi kulit putih Minneapolis menghimpit lehernya di atas jalanan beraspal selama hampir sembilan menit.

Polisi Minnesota tersebut, yakni Derek Chauvin, didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan tingkat dua.

Baca Juga: Astronout NASA Temukan Pusaran Misterius di Pasifik Selatan, Warganet Kaitkan dengan Monster Laut

Tiga polisi lain yang berada di tempat kejadian turut didakwa membantu dan bersekongkol dalam kasus kematian George Floyd.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler