Dendam HP Disita, Siswi 15 Tahun Bakar Asrama Sekolah dan Tewaskan 19 Orang

3 Juni 2023, 21:47 WIB
Sebuah asrama sekolah di Guyana terbakar yang disebabkan oleh seorang siswi dan menewaskan 19 korban. /Kantor Kepresidenan Guyana via Reuters

PATRIOT BEKASI – Sebuah asrama sekolah di negara Guyana telah dilanda kebakaran hebat dikarenakan sebuah masalah sepele.

Diketahui, kebakaran tersebut disebabkan oleh salah seorang siswi berumur 15 tahun yang juga menuntut ilmu di sekolah tersebut.

Kebakaran tersebut disebabkan oleh siswi tersebut yang telah secara sengaja membakar asrama sekolah dan menyebabkan 19 orang tewas terbakar dalam kebakaran tersebut.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Tempat Sampah di Kota Bekasi

Berdasarkan laporan dari surat kabar terkemuka di negara tersebut, The Guyana Chronicle menyatakan siswi tersebut mendatangi sidang perdananya pada Senin, 28 Mei 2023 lalu.

Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Diamond Magistrate di ibu kota Georgetown tersebut, siswi tersebut telah mengakui perbuatannya tersebut.

Saat ini, siswi tersebut untuk sementara ditahan di penjara khusus remaja sampai persidangan keduanya pada 5 Juli 2023 mendatang.

Diketahui, kebakaran asrama tersebut terjadi sebuah sekolah di Mahdia, Guyana pada 21 Mei 2023 lalu yang mayoritas siswa dan siswinya berasal dari penduduk asli setempat.

Baca Juga: One Piece: Karakter Im Sama Terinspirasi dari Kisah Max di Where The Wild Things Are, Ini Teorinya

Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, siswi tersebut sengaja menyebabkan kebakaran di asrama sekolah karena HP disita oleh seorang guru.

“Karena dendam ponselnya disita guru,dia kemudian membakar asrama,” kata pihak polisi, dikutip PatriotBekasi-pikiranrakyat.com dari Reuters, pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Diketahui, sekolah tersebut tidak memperbolehkan para siswa dan siswi membawa ponsel ke asrama.

Akibat kebakaran tersebut, sebanyak 18 siswi yang tinggal di asrama sekolah serta seorang balita berusia 5 tahun tewas terbakar.

Sementara itu, lebih dari dua lusin siswa menderita luka bakar yang salah satu diantaranya harus diterbangkan ke sebuah rumah sakit di Amerika Serikat untuk menjalani perawatan.

Baca Juga: Cerita Penyintas Kecelakaan Kereta Api Odisha India, Korban Tewas Berserakan

Diketahui, siswi pelaku pembakaran asrama sekolah juga menderita luka bakar dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit setempat di Guyana.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa dari 19 korban tewas dalam kebakaran tersebut, 13 diantaranya tidak dapat diidentifikasi karena kondisi jenazah yang sudah rusak.

Pemerintah Guyana sendiri pada Jumat, 2 Juni 2023 kemarin telah mengadakan tes DNA untuk mengkonfirmasi identitas para siswi korban tewas kebakaran.

Akibat peristiwa tersebut, pertanyaan seputar kondisi di sekolah di negara itu telah menjadi topik perdebatan bagi masyarakat Guyana.

Menteri Pendidikan Guyana, Priya Manickchand mengatakan bahwa sistem alarm sekolah dan upaya kesiapsiagaan kebakaran sedang diselidiki.

Dalam tragedi kebakaran tersebut, lima pintu yang terdapat di asrama sekolah tersebut terkunci dari dalam sehingga para siswi terjebak di dalam bangunan dan terbakar.

Menurut Penasihat Keamanan Nasional Guyana, Gerry Gouveia hal tersebut dilakukan oleh pengawas asrama untuk mencegah siswi menyelinap keluar pada malam hari.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler