WHO Nyatakan Afrika Bebas dari Virus Polio Liar: Ini Adalah Hari Bersejarah

26 Agustus 2020, 18:37 WIB
Pemberian vaksin polio di sebuah pusat kesehatan di Togo Afrika. /Chris Hondros/

 

PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, 25 Agustus 2020 menyatakan bahwa Afrika telah bebas dari virus polio liar.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Science Alert, pada Rabu, 26 Agustus 2020, hal ini menjadi sebuah pencapaian dan kabar gembira bagi Negeri Benua Hitam tersebut, setelah puluhan tahun lamanya kampanye untuk memberantas penyakit yang terkenal di seluruh dunia itu.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi Afrika," ujar Profesor Rose Gana Fomban Leke, lembaganya telah memverifikasi bahwa tidak ada kasus polio yang terjadi di benua itu selama empat tahun terakhir.

Baca Juga: Pertamina Rugi Rp11,13 Triliun, Said Didu: Jika Tak Bisa Perbaiki BUMN, Minimal Jangan Dirusak

"Ini merupakan awal baru bagi Afrika," katanya menambahkan

Rose mengatakan, sejak 1996, upaya pemberantasan virus ini telah mencegah sekitar 1.8 juta anak dari kelumpuhan seumur hidup dan menyelamatkan sekitar 180.000 nyawa.

Poliomyelitis, istilah medis untuk polio adalah virus yang sangat menular dan menyerang sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen pada anak-anak.

Virus polio umumnya menyebar dari tinja orang yang terinfeksi lalu ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga: Jambret dan Bacok Korban dengan Golok saat Hendak Ditangkap, Pelaku Jadi Bulan-Bulanan Warga

Tujuan utama vaksinasi adalah untuk mencegah mereka terinfeksi virus sehingga dapat memutus siklus penularan ini dan akhirnya dapat memberantas penyebaran virus ini.

Penyakit ini sebelumnya merupakan suatu pandemi di seluruh dunia sampai ditemukannya vaksin pada tahun 1950-an, meskipun masih banyak negara miskin di Asia dan Afrika yang masih kesusahan untuk mendapatkan vaksin tersebut pada tahun itu.

Pada tahun 1988, ketika WHO, UNICEF, dan Rotary melaksanakan kampanye pemberantasan penyakit di seluruh dunia, saat itu terdapat 350.000 kasus di seluruh dunia. Pada tahun 1996 saja terdapat lebih dari 70.000 kasus di Afrika.

Baca Juga: Pelaku Usaha Belum Terapkan Protokol Kesehatan, Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Bali Ditunda

"Terimakasih atas upaya dari seluruh dunia dan dukungan finansial untuk kelancaran pemberantasan virus ini," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Science Alert

Tags

Terkini

Terpopuler