Sebut Umat Muslim Penuh Kekerasan dan Radikal, Pembawa Acara AS Ini Dituntut Minta Maaf

3 September 2020, 15:48 WIB
Pembawa acara MSNBC, Joy-Ann Reid dikecam karena komentarnya yang mengandung SARA. /USA Today/ /

PR BEKASI – Salah satu organisasi masyarakat di Amerika Serikat meminta pembawa acara MSNBC, Joy-Ann Reid untuk meminta maaf atas komentar yang mereka klaim mengandung unsur Islamofobia.

Dalam acara The ReidOut yang dipandunya pada Selasa, 2 September 2020, ia membahas keengganan Presiden AS, Donald Trump untuk menegur Kyle Rittenhouse yang menurut pihak berwenang telah membunuh tiga orang dengan senjata api selama protes Black Lives Matter.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, ia memulai ucapan kontroversialnya saat menuduh Trump meradikalisasi pendukungnya seperti umat Muslim.

Baca Juga: Diduga Produksi dan Jual Tembakau Gorila secara Online, Polisi Amankan Tersangka di Jatiasih

"Katakanlah di dunia Muslim, mendorong pendukungnya bersedia melakukan kekerasan termasuk pada tubuh mereka sendiri untuk menang melawan siapa pun yang mereka anggap musuh, Trump meradikalisasi orang-orang ini, khususnya anak-anak muda" katanya.

"Beigtulah cara kami berbicara tentang cara Muslim bertindak. Ketika Anda melihat apa yang dilakukan Donald Trump, apakah itu berbeda dengan apa yang kami gambarkan sebagai orang yang meradikalisasi?," katanya.

Meskipun pada awalnya komentar tersebut tidak mendapat banyak perhatian, namun komentar tersebut menjadi viral setelah dibagikan secara luas di media sosial.

Baca Juga: Soal 'Anjay' yang Dijadikan Konten Lutfi Agizal, Rizki Billar: Seharusnya Dia Edukasi Saya Dulu

Komentar tersebut mendapat kecaman dari kelompok advokat dan legislator.

"Reid harus meminta maaf pada siaran malam ini karena menyebarkan hoax berbahaya bahwa Muslim pada dasarnya radikal dan kekerasan.” kata Muslim Advocates

Mereka juga meminta MSNBC mengambil tindakan agar presenter yang menganut Islamofobia tidak bekerja di saluran tersebut.

Baca Juga: Bantu Anak-Anak Papua, Fachrul Razi Berikan Bantuan 65 Miliar untuk Program 'Kita Cinta Papua'

"Kata-kata memiliki kekuatan besar. Joy Reid memiliki platform penting dan suara penting dalam menangani hak-hak sipil, hubungan ras, dan masalah nasional penting lainnya," kata Margaret Huang, presiden dan CEO Southern Poverty Law Center.

Ia meminta Reid membuat pernyataan maaf secara on air kepada umat Muslim di seluruh dunia atas perkatan buruknya tersebut.

SPLC akan dengan senang hati bergabung dengan hak-hak sipil dan Muslim lainnya. pemimpin dalam pertemuan dengan Reid dan produsernya untuk membahas bagaimana dampak dari kata-katanya melanggengkan stereotip yang merugikan," katanya.

Baca Juga: Akui Kesulitan Cari Calon Pemimpin, Megawati Soekarnoputri: Kenapa Rakyat di Sumbar Belum Suka PDIP?

Ilhan Omar dan Rashida Tlaib, dua dari wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota Kongres AS mengatakan Reid telah menyakiti perasaan umat Muslim.

"Hal ini merupakan tindakan anti-Muslim yang berbahaya dan terus kita lihat di negara ini. Bahkan lebih menyakitkan lagi mendengarnya dari seseorang yang saya kagumi," sambil mengutip tweet dari Omar yang berbunyi "kasual Islamofobia, menyakitkan dan berbahaya," katanya.

MSNBC sampai saat ini belum mengeluarkan komentar apapun ke publik tentang masalah tersebut.

Reid sebelumnya pernah menghadapi kritik atas komentar yang dibuatnya di blog dianggap menghina Muslim dan komunitas LGBTQ. Reid meminta maaf atas komentar itu.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler