Sebut Nelson Mandela Pemimpin yang 'Kotor', Donald Trump Mendapat Kecaman dari NM Foundation

8 September 2020, 21:36 WIB
Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. /channel4.com

PR BEKASI - Dalam sebuah buku yang akan diterbitkan minggu ini, mantan pengacara pribadi Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Michael Cohen menuduh bahwa Donald Trump telah menggambarkan Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela sebagai pemimpin yang buruk.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, dalam buku tersebut, Michael Cohen menulis bahwa setelah kematian Nelson Mandela pada tahun 2013, Donald Trump pernah berkata, "Mandela mengacaukan seluruh negeri. Sekarang ini seperti lubang sialan. Mandela. Dia bukan pemimpin."

Cohen juga menuduh bahwa Trump berkata, "Katakan padaku satu negara yang dijalankan oleh orang kulit hitam yang tidak terlalu kotor. Mereka semua toilet yang lengkap."

Baca Juga: Selain Jadi Pelatih Timnas Indonesia 3 Periode, Berikut Jejak Karier Alfred Riedl Selama Hidup 

Menanggapi hal tersebut, pada Senin, 7 September 2020, Nelson Mandela Foundation mengatakan, pihaknya tidak percaya bahwa Donald Trump bisa berperilaku seperti itu, yang seharusnya sebagai seorang pemimpin, dirinya harus memberikan komentar yang berwibawa tentang kehidupan dan pekerjaan.

Nelson Mandela Foundation menjelaskan bahwa Nelson Mandela memiliki marga Xhosa yang dikenal dengan penuh kasih sayang.

Berkaca pada kepemimpinannya, Klan Madiba pernah berkata, seorang pemimpin yang baik dapat terlibat dalam debat secara jujur ​​dan menyeluruh, mengetahui bahwa pada akhirnya dia dan pihak lain harus lebih dekat, dan dengan demikian muncul hubungan yang lebih kuat.

Dan yayasan tersebut berkata, Donald Trump tidak memiliki gagasan pemimpin yang seperti itu ketika dirinya sombong, dangkal, dan kurang informasi.

Baca Juga: Kisah Cinta Trending di Twitter, Begini Sisi Tersembunyi Nicholas Saputra yang Tidak Diketahui 

Diketahui Michael Cohen bekerja dengan Donald Trump selama bertahun-tahun, sebelum berbalik melawannya dalam kesaksian di depan Kongres tahun lalu sebelum pemakzulan Donald Trump.

Juru Bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany menanggapi tuduhan tersebut dengan menyerang kredibilitas Michael Cohen.

"Michael Cohen adalah seorang penjahat yang dipermalukan dan pengacara yang dipecat, yang berbohong kepada Kongres. Dia telah kehilangan semua kredibilitasnya dan tidak mengherankan melihat upaya terbarunya untuk mengambil untung dari kebohongan," kata McEnany dalam sebuah pernyataan.

Donald Trump pernah menyebut Michael Cohen tikus dan pembohong. Sedangkan Michael Cohen mengatakan, dia berulang kali menghadapi ancaman pembunuhan dari pendukung Donald Trump.

Baca Juga: UEFA Nation League: Prediksi dan Link Live Streaming Swedia vs Portugal Rabu, 9 September 2020 

Michael Cohen juga menuduh bahwa Donald Trump meremehkan kaum minoritas selama pemilihan presiden di tahun 2016.

Saat ini Michael Cohen menjalani hukuman karena penggelapan pajak, pernyataan palsu, dan pelanggaran keuangan kampanye, serta yang terakhir terkait dengan pembayaran untuk membungkam wanita yang diduga berselingkuh dengan Donald Trump sebelum pemilu 2016.

Dia dibebaskan dan menjadi tahanan rumah pada Mei lalu karena risiko tertular Covid-19 di penjara, tetapi kemudian ditahan kembali pada Juli.

Tapi, seorang hakim federal kemudian memutuskan Michael Cohen untuk dibebaskan kembali karena diduga Cohen telah menjadi sasaran pembalasan karena berencana menerbitkan bukunya tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler