Dinilai Efektif Sembuhan Tikus, Ilmuwan Temukan Antibodi yang Bisa Netralkan Penyebab Covid-19

15 September 2020, 20:07 WIB
Ilustrasi Ilmuwan melakukan penelitian. /New York Post /

 

PR BEKASI – Para ilmuwan dari fakultas kedokteran Universitas Pittsburgh telah menemukan “molekul biologi yang paling kecil” yang “secara menyeluruh dan spesifik” dapat menetralkan virus yang menyebabkan virus corona.

Komponen antibodi tersebut berukuran 10 kali lebih kecil dari antibodi berukuran penuh, dan telah digunakan untuk menciptakan obat Ab8.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, hal tersebut dimuat dalam laporan yang diterbitkan oleh para peneliti di jurnal Cell pada hari Senin.

Baca Juga: Cek Fakta: Polri Berikan Tips Blokir Penipuan SMS

Obat tersebut dianggap berpotensi untuk mencegah SARS-CoV-2.

Menurut laporan tersebut, selama tes berlangsung, obat Ab8 “sangat efektif untuk mencegah dan mengobati” infeksi SARS-CoV-2 pada tikus dan hamster.

Obat Ab8 juga dilaporkan tidak melekat pada sel manusia, hal tersebut menunjukkan bahwa obatnya tidak akan memiliki efek samping negatif pada orang.

Baca Juga: Bantu Masyarakat di Tengah Pademi, Pegadaian Adakan Program Bunga 0 Persen hingga Akhir Tahun

“Ab8 tidak hanya memiliki potensi sebagai terapi untuk Covid-19, tetapi juga dapat digunakan untuk mencegah orang-orang terkena infeksi SARS-CoV-2,” kata John Mellors, seorang kepala divisi penyakit menular di Pittsburgh dan UPMC.

Dia mengatakan bahwa antibodi yang berukuran lebih besar telah berhasil memerangi penyakit menular lainnya, dan telah ditoleransi dengan baik.

“Hal tersebut memberikan kami harapan bahwa obat itu dapat menjadi perawatan yang efektif bagi para pasien Covid-19, dan untuk melindungi mereka yang tidak pernah terinfeksi, serta tidak kebal (terhadap virus),” tuturnya menambahkan.

Baca Juga: JK Rowling Disinggung Transphobia, Simak Maksud dan Definisi Transphobia

Xianglei Liu dari Pittsburgh, juga merupakan penulis utama dari penelitian tersebut.

Para peneliti juga “berpikir di luar kotak” mengenai cara obat tersebut diberikan, dengan menyatakan bahwa obat Ab8 mungkin dapat dihirup atau melalui suntikan, dibandingkan dengan IV.

Baca Juga: Seragan Satpam Akan Diubah Seperti Milik Polisi, Warganet: Siap-siap Deg-degan dari Jauh

Menurut laporan tersebut, tim dari pusat cabang medis universitas Texas untuk Biodefese dan Emerging Diseases, serta laboratorium nasional Galveston melakukan tes Ab8 dan menemukan bahwa obat tersebut menghalangi virus memasuki sel.

Dalam uji coba dengan menggunakan tikus, mereka yang diobati dengan Ab8 memiliki jumlah virus menular 10 kali lipat lebih sedikit, dibandingkan dengan yang tidak diobati.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler