Tanggapi Kunjungan AS ke Taiwan, Tiongkok Gelar Latihan Militer di Dekat Selat Taiwan

18 September 2020, 16:52 WIB
Tiongkok meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Selat Taiwan dengan melaksanakan latihan militer yang dimulai di perairan tersebut pada hari Jumat, 18 September 2020.* /Reuters/ /

 

PR BEKASI – Tiongkok mengatakan pada Jumat, 18 September 2020 bahwa pihaknya sedang menggelar latihan militer di dekat Selat Taiwan.

Latihan militer tersebut merupakan bentuk tanggapan Tiongkok atas kunjungan pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) ke Taiwan untuk bertemu dengan presiden negara pulau tersebut setelah 40 tahun lamanya.

“Latihan militer ini merupakan tanggapan terhadap situasi saat ini dan dirancang untuk melindungi kedaulatan nasional Tiongkok,” kata juru bicara kementerian pertahanan Tiongkok, Ren Guoqiang, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Kerap Terjadi Serangan dari KKB, Sukamta: Mayoritas Masyarakat Papua Tetap Berjiwa NKRI

Beijing mengklaim Taiwan sebagai wilayah miliknya dan sedang khawatir atas meningkatnya kesediaan AS untuk menentang upaya Tiongkok untuk mengisolasi pulau yang diperintah secara demokratis tersebut.

Keith Krach, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi dan Lingkungan AS tiba di Taiwan pada Kamis, 17 September 2020 dan akan menghadiri makan malam dengan Presiden Tsai Ing-wen pada Jumat malam.

Dia juga akan menghadiri upacara peringatan mantan presiden Taiwan, Lee Teng-hui pada Sabtu, 19 September 2020.

Baca Juga: Hasilkan Energi 23.9 GW, Indonesia Jadi Negara Penghasil Panas Bumi Terbesar Nomor 2 di Dunia

Ren memberikan beberapa rincian lebih lanjut tentang latihan militer tersebut, yang katanya dimulai di Selat Taiwan pada hari Jumat dan melibatkan komando timur Tentara Pembebasan Rakyat.

"Itu adalah tindakan yang wajar dan perlu yang ditujukan pada situasi saat ini di Selat Taiwan dan melindungi kedaulatan nasional dan integritas wilayah," kata Ren.

Ren juga menambahkan bahwa segala urusan yang berkaitan dengan Taiwan merupakan urusan internal Tiongkok.

Baca Juga: Awas Bahaya Covid-19, Perlukah Melapisi Masker dengan Tisu dan Pakai Esensial Oil? Ini Kata Pakar

"Baru-baru ini otoritas Amerika Serikat dan Partai Progresif Demokratik (DPP) meningkatkan kolusi mereka, sering menimbulkan gangguan," kata Ren, merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan.

Ketika Menteri Kesehatan AS, Alex Azar mengunjungi pulau itu bulan lalu, jet tempur Tiongkok secara singkat melintasi garis tengah Selat Taiwan.

Kunjungan Krach dengan cepat ditentang oleh Tiongkok, yang menolak pengakuan apapun atas kedaulatan Taiwan dan telah meningkatkan kebijakan selama puluhan tahun yang dirancang untuk meminggirkan pulau itu pada tahap diplomatic.

Baca Juga: Selalu Waspada, Dokter Paru-paru Ungkap 3 Sumber Petaka Penyebaran Covid-19 yang Wajib Dihindari

Kebijakan tersebut telah meningkat sejak Tsai pertama kali memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2016, dan dia berhasil mempertahankan jabatan presidennya pada bulan Januari 2020 lalu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus mengatakan kunjungan itu dilaksanakan untuk menghormati warisan Presiden Lee serta menekankan nilai politik dan ekonomi bersama.

Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan Krach, yang didampingi oleh asisten sekretaris Robert Destro, juga akan membahas cara memperkuat kerja sama ekonomi bilateral selama kunjungan tiga harinya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Joko Widodo Anggap Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber Hanya Kriminal Biasa?

Keith Krach menjadi pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS pertama yang mengunjungi Taiwan sejak 1979 lalu, ketika Washington mengalihkan pengakuan diplomatik ke Beijing dari Taipei.

AS, seperti kebanyakan negara lainnya di dunia hanya memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Tiongkok, tetapi merupakan pemasok utama senjata bagi Taiwan serta pendukung internasional terpenting bagi negara penguasa Pulau Formosa tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler