Berani Kirimkan Amplop Beracun untuk Donald Trump, Wanita Kanada Diciduk FBI

22 September 2020, 13:59 WIB
Polisi berjalan melewati gedung apartemen yang diduga terkait dengan kasus pengiriman amplop beracun ke Gedung Putih. /Reuters

PR BEKASI - Sebuah amplop surat yang dialamatkan ke Gedung Putih berhasil diamankan oleh otoritas AS karena berisi zat berbahaya yang diidentifikasi sebagai risin, yakni sejenis racun mematikan yang terkandung dalam biji jarak.

Menurut Royal Canadian Mounted Police (RCMP), tampaknya amplop surat tersebut telah dikirim dari Kanada.

Atas terjadinya kasus tersebut maka FBI dan RCMP pun bekerja sama untuk menangkap dalang dari pengiriman amplop beracun tersebut.

Setelah melalui sejumlah proses penyelidikan, akhirnya pihak berwenang berhasil menangkap seseorang yang dicurigai telah mengirim amplop beracun tersebut.

Baca Juga: Google Doodle Kenang Sosok Benyamin Sueb, Kojek Rap Betawi Rilis Mars Betawi Remix untuk Tribute

Diketahui, pelaku pengiriman amplop beracun tersebut adalah seorang wanita berkewarganegaraan ganda, Kanada dan Prancis.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Otoritas AS menangkap wanita itu di perbatasan AS-Kanada dekat Buffalo, New York pada Minggu, 20 September 2020.

Menurut RCMP, selain ke Gedung Putih, wanita itu juga mengirimkan amplop serupa ke lima alamat lain di Texas.

Untuk itu, pada Senin, 21 September 2020, Polisi Kanada menggeledah sebuah apartemen di pinggiran Kota Montreal usai wanita tersebut ditangkap.

Baca Juga: Sambut Tanggal Gajian, Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Buat Kantong Lebih Hemat

Menurut Juru Bicara Pengadilan Federal di Distrik Barat New York, wanita itu akan disidang pada Selasa hari ini, pukul 4 sore waktu setempat di Buffalo di hadapan Hakim H. Kenneth Schroeder, Jr.

“Kami yakin total enam surat telah dikirim, satu ke Gedung Putih dan lima ke Texas. Kami tidak dapat memastikan bahwa dia tinggal di apartemen itu, tetapi itu terhubung dengannya,” kata petugas RCMP Charles Poirier.

Charles Poirier tidak bisa mengatakan di mana tepatnya alamat yang dituju di Texas itu.

Tetapi, Juru Bicara Departemen Kepolisian di Mission, Texas, Art Flores mengatakan pihaknya menerima surat yang mencurigakan dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Update Harga Emas Selasa 22 September 2020, Turun Rp7.000 dari Hari Sebelumnya

Namun, Departemen Kepolisian di Mission tidak membuka amplop itu, dan menyerahkannya ke FBI.

Art Flores juga mengatakan bahwa Polisi Mission telah menangkap wanita yang diduga sebagai pelaku, yang sekarang diyakini ditahan di Buffalo pada awal 2019, tetapi pihaknya tidak memiliki catatan terkait penangkapan itu karena penyelidikan kasus tersebut ditangani lebih lanjut oleh FBI.

Menurut seorang sumber Penegak Hukum di AS, saat ini, FBI juga sedang menyelidiki beberapa surat yang dicurigai dikirim ke penegak hukum dan fasilitas penahanan di Texas Selatan.

Sejauh ini mereka belum menemukan kaitan apa pun dengan kelompok politik atau teroris, tetapi penyelidikan sedang berlangsung.

Bahkan, Tim Khusus Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir, dan Bahan Peledak RCMP pun turut memimpin operasi tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler