Kala Biden dan Trump Saling Klaim Kemenangan, Ini yang Dilakukan Para Pendukungnya di Jalanan

7 November 2020, 10:15 WIB
Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020. /Bloomberg

PR BEKASI - Para pendukung Joe Biden menari-nari di jalanan di luar pusat penghitungan suara di Philadelphia, Pennsylvania pada Jumat, 6 November 2020 saat menunggu hasil pilpres Amerika Serikat (AS)

Hal itu dilakukan sebagai ungkapan bahagia mereka atas hasil penghitungan suara yang terus meningkat menunjukkan mantan wakil presiden dari Partai Demokrat itu dapat segera dinyatakan sebagai pemenang pilpres.

Sementara itu, para pendukung Donald Trump yang diantaranya membawa senjata api meneriakkan "Kami menang!" di luar pusat penghitungan di Detroit, Michigan, meskipun tampaknya semakin tidak mungkin Donald Trump untuk menang.

Baca Juga: Gawat! Muncul Mutasi Virus Corona Baru yang Menular ke Manusia, Denmark Musnahkan 17 Juta Cerpelai

Philadelphia tampaknya menjadi pusat perhatian warga AS di pemilihan presiden tahun ini, bahkan jika itu diperoleh hanya dengan relatif lambatnya penghitungan suara sebagai kota terbesar di negara bagian Pennsylvania yang diperjuangkan dengan ketat.

Ini adalah salah satu dari beberapa negara bagian penting di mana hasil pemilihan pada Selasa, 3 November 2020 masih terlalu dini untuk disimpulkan, namun orang-orang sudah merayakan kemenangan Biden yang dianggapnya telah pasti.

Sean Troppo, seorang guru berusia 37 tahun, mengatakan dia menyalakan kembang api setelah terbangun oleh berita bahwa Biden telah menyusul Trump dalam perhitungan suara di negara bagian Pennsylvania.

Baca Juga: 'Kesaksian Akhir Abad' WS Rendra Beri Pesan Penting di Tengah Kegaduhan Sosial-Politik Indonesia

Dirinya membawa putrinya yang masih berusia empat tahun untuk bergabung dengan para pendukung Biden di luar Philadelphia Convention Center.

“Putri saya lahir di bawah kepemimpinan Trump dan saya ingin dia menyaksikan akhir dari kepemimpinan Trump,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Joe Biden memiliki keunggulan 253 hingga 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang, menurut Edison Research.

Baca Juga: Debat dengan Fadli Zon Soal Habib Rizieq, Mahfud MD: Saya Sudah Hubungi Dia dan Teman-temannya

Memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania akan memberi Biden 270 yang dia butuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan.

Di samping itu, mantan wakil presiden dari barack Obama tersebut juga telah memenangkan suara populer dengan sekitar 4 juta suara.

AS telah menghabiskan hampir tiga hari untuk mengamati penghitungan suara yang diperbarui secara perlahan di berita, atau menemukan tugas untuk mengalihkan perhatian mereka dari ketidakpastian yang berkepanjangan.

Baca Juga: Cek Fakta: Tiongkok Dikabarkan Ingin Bunuh 100 Juta Penduduk Indonesia Lewat Vaksin Covid-19

Beberapa pendukung pun telah turun ke jalan dengan pendukung Biden bersorak untuk petugas pemungutan suara saat menghitung setiap suara, kadang-kadang mereka berdansa setiap kali seseorang menyalakan lagu Beyonce atau Missy Elliott di pengeras suara.

Beberapa pendukung Trump, mengambil isyarat dari presiden sendiri, bersikeras pasti ada sesuatu yang salah dengan hitungan apapun yang menunjukkan Biden menang, dan membawa senapan serta pistol mereka ke demonstrasi di luar pusat penghitungan di Detroit dan Phoenix, Arizona.

Mereka mengenakan seragam pendukung Donald Trump dengan topi bisbol merah "Make America Great Again", beberapa berlutut dalam doa umum.

Baca Juga: Cek Organ Intim Anda, Waspadai 'Jerawat Kelamin' yang Dapat Terjadi Pada Anak dan Orang Dewasa

"Sulit dipercaya pada Selasa malam dan Trump jauh di depan dan sekarang dia sudah ketinggalan," kata George Vosca, pensiunan pegawai pemerintah yang berkumpul bersama pendukung Trump lainnya di luar gedung Wisconsin State Capitol di Madison.

Bila hasil ini terus bertahan hingga ditutupnya penghitungan suara, maka Donald Trump bersama wakilnya Mike Pence harus rela menanggalkan jabatan presidennya ke Joe Biden dan wakilnya Kamala harris.

Joe Biden sendiri akan menjadi Presiden AS ke 46 sekaligus menjadi presiden tertua yang dilantik sepanjang sejarah AS yang pada 20 November 2020 nanti akan memasuki usia 78 tahun.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler