Donald Trump Setujui Masa Transisi ke Pemerintahan Joe Biden

- 24 November 2020, 19:57 WIB
Donald Trump.
Donald Trump. /Geralt/PIXABAY

PR BEKASI – Presiden terpilih Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden telah secara resmi diberi izin oleh agen federal untuk memulai masa transisinya ke kursi kepresidenan, tak lama setelah negara bagian Michigan menyatakannya sebagai pemenang di sana.

Dengan perkembangan pesat pada Senin, 23 November 2020, upaya Presiden Donald Trump yang sudah merana untuk membalikkan kekalahannya pada 3 November lalu tampaknya akan segera berakhir.

Administrasi Layanan Umum AS (GSA), sebuah badan independen, memastikan bahwa Joe Biden adalah pemenang resmi dari pemilu 2020 dan memberitahu Joe Biden bahwa masa transisinya menjelang pengambilan sumpah pada 20 Januari 2021 mendatang dapat secara resmi dimulai.

Baca Juga: Eri-Armudji Pasang Wajah Tri Rismaharini di Media Kampanye, Pengamat: Unik untuk Perkuat Branding

Administrator GSA Emily Murphy mengeluarkan keputusan tersebut setelah upaya Donald Trump untuk meminta pemungutan suara ulang gagal di seluruh negara bagian.

Negara bagian Michigan telah mensertifikasi kemenangan Joe Biden pada hari Senin, dan seorang hakim federal di Pennsylvania pada Sabtu, 20 November 2020 mengeluarkan gugatan kepada Donald Trump yang berusaha mencegah sertifikasi hasil pemilu di negara bagian itu.

Emily Murphy, yang ditunjuk oleh Donald Trump, telah menghadapi kritik dari pendukung capres yang diusung Partai Republik tersebut.

Baca Juga: Polisi Ciduk Pemuda yang Sebut Brimob adalah Kacung Tiongkok, Begini Komentar Budiman Sudjatmiko

Hal itu dikarenakan dirinya gagal memulai proses masa transisi lebih cepat, mencegah tim Biden bekerja dengan pejabat agensi dalam rencana pemerintahannya, termasuk di bidang keamanan nasional dan kesehatan masyarakat yang kritis.

Dalam surat yang dirinya tulis untuk presiden terpilih Joe Biden, dirinya mengatakan selalu mengambil keputusan secara independen tanpa ditekan oleh pihak manapun

"Saya tidak pernah secara langsung atau tidak langsung ditekan oleh pejabat Cabang Eksekutif, termasuk mereka yang bekerja di Gedung Putih atau GSA, sehubungan dengan substansi atau waktu keputusan saya," kata Emily Murphy, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 24 November 2020.

Baca Juga: Start Up Kuliner Gibran-Kaesang dapat Suntikkan Dana Segar, Mangkokku Diprediksi Kian Besar

Johannes Abraham, Direktur Eksekutif Transisi Biden-Harris, mengatakan keputusan itu adalah "tindakan administratif definitif" yang secara resmi akan memulai proses masa transisi dengan badan-badan federal.

"Para pejabat transisi akan mulai bertemu dengan pejabat federal untuk membahas pandemi Covid-19, memiliki perhitungan penuh tentang kepentingan keamanan nasional kita, dan mendapatkan pemahaman lengkap tentang upaya administrasi Trump untuk mengusik pemerintah," katanya.

Thurgood Marshall Jr, mantan Sekretaris Kabinet Presiden Bill Clinton, mengatakan bahwa penundaan itu "tidak masuk akal" terutama pada saat Amerika Serikat menghadapi pandemi Covid-19 yang semakin tak terbendung.

Baca Juga: Arab Saudi Bantah Terjadi Pertemuan Rahasia Antara MBS dan PM Israel

"Proses itu sangat penting di Amerika Serikat dan secara global sekarang dapat bergerak maju dengan cara yang jauh lebih terorganisir dan masuk akal," katanya.

Joe Biden juga perlu membuat ribuan janji yang beberapa di antaranya akan membutuhkan konfirmasi, sementara agen federal juga perlu menyesuaikan prioritas mereka untuk pemerintahan yang akan datang.

"Mereka harus mengganti waktu yang hilang. Ini akan menjadi kerja keras dalam beberapa minggu mendatang," kata Thurgood Marshall.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Segera Dimulai, Erick Thohir Ajak Masyarakat Mampu Bayar Vaksin Sendiri

Donald Trump, yang menolak untuk mengakui hasil pemilu, mengatakan dalam sebuah tweet bahwa dia mengarahkan timnya untuk bekerja sama dalam masa transisi tetapi berjanji untuk terus berjuang mencari keadilan.

Dalam sebuah tweet, Donald Trump menulis bahwa Emily Murphy dan timnya harus melakukan apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan protokol awal, dan telah memberi tahu tim pemenangan untuk melakukan hal yang sama.

Secara terpisah, politisi senior Republik Lamar Alexander mengatakan bahwa Donald Trump harus"mengutamakan negara dan membantu pemerintahan Joe Biden berhasil.

Baca Juga: Muannas Alaidid Sebut Penolakan Kehadiran Habib Rizieq di Jawa Barat Meluas 

"Ketika Anda berada dalam kehidupan publik, orang mengingat hal terakhir yang Anda lakukan," kata Lamar Alexander.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x