Ajaib! Ibu Ini Cetok Rekor Dunia Usai Kembali Lahirkan Bayi dari Embrio Beku Tahun 1992

- 10 Desember 2020, 12:40 WIB
Molly Gibson, bayi yang lahir dari embrio beku tahun 1992.
Molly Gibson, bayi yang lahir dari embrio beku tahun 1992. /The National Embryo Donation Center/ Tina Gibson

 

PR BEKASI - Sepasang suami istri di Amerika Serikat baru saja kembali mencetak rekor dunia setelah mereka berhasil melahirkan bayi perempuan bernama Molly Gibson yang berasal dari embrio beku pada tahun 1992.

Sebelumnya mereka juga mendapat rekor dunia usai berhasil melahirkan anak pertamanya pada tahun 2017 bernama Emma Gibson yang juga berasal dari embrio beku, dan kini telah berusia 3 tahun. 

Uniknya, baik Molly dan Emma berasal dari kumpulan embrio pendonor anonim yang sama. Artinya Molly dan Emma merupakan saudara kandung dari embrio yang dibekukan sekira 27 tahun lalu itu.

Baca Juga: Ali Fikri Minta Masyarakat Waspada dan Lapor Polisi Jika Dihubungi Pihak yang Mengaku KPK

Alasan orang tua tersebut, Tina dan Ben Gibson melakukan proses ini karena gagal setelah berupaya selama lima tahun untuk dapat memiliki anak kandung. Hal itu terjadi karena Ben didiagnosis menderita cystic fibrosis yang dapat menyebabkan kemandulan.

Sebab itu mereka sempat mengasuh banyak anak dan mempertimbangkan untuk melakukan adopsi, namun pada akhirnya mereka memilih untuk mendatangi National Embryo Donation Center (NEDC) atau Pusat Donasi Embrio Nasional.

NEDC merupakan sebuah organisasi nirlaba berbasis agama di Knoxville, Tennessee, yang menyimpan embrio beku yang didonasikan kepada pasien yang berharap untuk hamil melalui In Vitro Fertilization (IVF), yaitu teknologi di dunia kesehatan untuk membantu kinerja reproduksi.

Baca Juga: Ucap Innalillahi, Eri Cahyadi: Saya Takut Betul Tidak Bisa Adil dengan Rakyat Surabaya

Awalnya Tina mengaku skeptis terhadap keberhasilannya, bagaimana tidak, embrio tersebut dibekukan pada tahun 1992, sekira 27 hingga 30 tahun lalu. Terlebih Tina sendiri lahir pada tahun 1990, 2 tahun sebelum embrio tersebut dibekukan.

Namun embrio tersebut tetap ditanam di dalam rahim Tina, sebagai rahim pengganti. Perlu diketahui bahwa embrio tersebut merupakan hasil pembuahan dari sel telur dan sel sperma orang tua sebelumnya.

Artinya, meskipun Tina melahirkan Molly maupun Emma, baik dirinya dan Ben secara teknis bukanlah orang tua kandung, karena sel telur maupun sperma tidak berasal dari mereka berdua.

Baca Juga: Mengaku Tak Pernah Golput, Ayu Ting Ting: Semoga Kota Depok dan Para Pemimpinnya Bersih

Meski begitu seperti diungkapkan, teknologi medis ini masih begitu rumit. Dalam prosesnya, embrio beku harus terlebih dahulu dicairkan dan itu pun memberikan hasil yang beragam.

Disebutkan proses pencairan dan transfer pada embrio beku dapat berhasil sebesar 75 persen. Namun akan berbeda ketika ditanamkan kepada orang tua angkat, tingkat keberhasilannya dengan IVF adalah sebesar 25 hingga 30 persen.

Karena itu, keberhasilan dari Tina dan Ben Gibson memiliki anak dari embrio beku merupakan hal yang membahagiakan sejumlah pihak, termasuk direktur laboratorium dan ahli embriologi pusat donasi, Carol Sommerfelt.

Baca Juga: Ernest Prakasa Usul Orang yang Tak Percaya Covid-19 Dijadikan Prioritas Akhir Penerima Vaksin

“Ini jelas mencerminkan teknologi yang digunakan bertahun-tahun yang lalu dan kemampuannya untuk mengawetkan embrio untuk penggunaan di masa mendatang dalam kerangka waktu yang tidak terbatas,” kata Carol seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Allthatsinteresting, Kamis, 10 Desember 2020.

“Sungguh sangat bermanfaat bagi saya melihat embrio yang dibekukan bertahun-tahun lalu menghasilkan kelahiran bayi yang cantik,” kata Carol Sommerfelt yang merasa terhormat menjadi bagian dari proses tersebut.

“Kami selalu seperti, 'Percayakah kamu bahwa kami tidak memiliki satu gadis kecil, tetapi dua gadis kecil? Percayakah kamu bahwa kami adalah orang tua dari banyak anak?," kata Tina.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Allthatsinteresting


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah