Baca Juga: Mengharukan, Hanya Tersisa Orang Tua, Pria ini Ceritakan 2 Kakak dan 1 Adiknya yang Positif Covid-19
Secara penampilan, kompleks US Capitol juga jadi terlihat lebih sepi. Panitia penyelenggara sampai menghiasi kawasan National Mall dengan bendera-bendera AS kecil agar tetap terkesan festive.
Namun, tetap suasananya berbeda apabila dibandingkan dengan kehadiran warga langsung.
"Ini tidak adil. Berani-beraninya mereka (penyerbu US Capitol) merebut kebahagiaan kami. Meski kami pun tak setuju dengan hasil Pilpres Amerika sebelumnya, kami tidak sampai mengancam nyawa orang," kata Amy Littleton, konsultan politik yang tinggal tak jauh dari lokasi pelantikan namun tidak bisa menghadirinya karena protokol yang berlaku.
Baca Juga: Update Evakuasi Gempa Sulawesi Barat, Basarnas: Korban Meninggal Sebanyak 90 Orang
Walikota Washington, Muriel Bowser, memahami kekecewaan warga AS. Kemenangan Biden pada Pilpres AS November lalu dianggap banyak warga AS sebagai kemenangan besar, oleh karenanya patut dirayakan besar-besaran.
Namun, kata Bowser, situasinya tidak memungkinkan dan dia tak punya pilihan selain mengutamakan keamanan.
Jika ada yang perlu disalahkan, Bowser menunjuk para pelaku kerusuhan US Capitol. Mereka lah yang membuat pelantikan tahun ini akan terasa lebih kalem. Ia berkata, pemerintah AS khawatir para pelaku yang belum tertangkap, atau mereka yang terinspirasi, kembali melakukan aksi serupa.
Baca Juga: Soal Jokowi Sebut Banjir Kalsel Akibat Cuaca Ekstrem, Andi Arief Sampaikan Hal ini
"Kami tidak ingin melihat pagar-pagar pembatas dan jelas kami tidak ingin melihat tentara berkeliaran di jalanan. Namun, tahun ini, kita harus mengambil sikap berbeda," katanya.