Dukung Perdamaian, Joe Biden Akan Kembalikan Bantuan Palestina

- 27 Januari 2021, 13:18 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /The New York Times

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mulai memerhatikan masalah yang terjadi di beberapa negara.

Salah satu isu konflik yang menjadi sorotan Biden yakni Palestina-Israel yang keduanya masih mengalami ketegangan hingga saat ini 

Selanjutnya, Duta besar AS untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Selasa, 26 Januari 2021 kemarin bahwa  pemerintahan Biden mendukung solusi dua negara untuk solusi perdamaian Palestina dan Israel.

Pelaksana tugas dubes AS untuk PBB, Richard Mills mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa AS akan mendesak Israel dan Palestina untuk menghindari langkah-langkah sepihak yang bisa menghambat Solusi Dua Negara.

Baca Juga: Temui Vladimir Putin Pertama Kali sebagai Presiden, Joe Biden Tekankan Soal Alexei Navalny

Hal tersebut yakni seperti aneksasi wilayah, aktivitas permukiman ilegal, pembongkaran, hasutan untuk melakukan kekerasan dan memberikan kompensasi bagi individu yang dipenjara atas tindakan terorisme .

"Kami berharap akan mungkin untuk mulai bekerja perlahan-lahan membangun kompetensi di kedua sisi untuk menciptakan lingkungan di mana kami mungkin sekali lagi dapat membantu memajukan solusi," kata Mills kepada dewan beranggotakan 15 negara, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 27 Januari 2021.

Selanjutnya, Mills mengatakan bahwa pemerintahan Biden akan mengembalikan bantuan Palestina dan mengambil langkah-langkah untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington.

Sementara itu, mantan Presiden AS, Donald Trump menutup kantor perwakilan diplomatik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington pada tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Nathalie Holscher Banyak Pikiran Hingga Keguguran, Sule: Ada Masalah, Cuma Dia dan Saya yang Tahu

Hal itu terjadi setelah Otoritas Palestina memboikot pemerintahannya menyusul pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Pada 2019, pemerintahan Trump menutup konsulat AS di Yerusalem, yang berfungsi sebagai kedutaan de-facto untuk Palestina di Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza.

Layanan konsulat AS di sana digabung ke kedutaan AS untuk Israel di Yerusalem dan posisi konsulat jenderal di Yerusalem dihapus.

Dikabarkan bahwa Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris berjanji selama kampanye untuk membuka kembali kedua kantor diplomatik Palestina, tetapi mereka tidak merinci bagaimana mereka berencana untuk melakukannya.

Baca Juga: Sebut Indonesia Peringkat Kedua Negara Terkorup di Asia Tenggara, Ini Kata Pengamat Politik

Donald Trump juga memotong sekitar 360 juta dolar AS atau Rp5 triliun dana tahunan AS untuk badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina (UNRWA).

"Kami tidak melakukan langkah-langkah ini untuk mendukung kepemimpinan Palestina," kata Mills.

"Bantuan AS bermanfaat bagi jutaan orang Palestina dan membantu melestarikan lingkungan yang stabil yang bermanfaat bagi orang Palestina dan Israel," katanya.

Mills menegaskan bahwa Washington tetap mendukung sekutunya, Israel, dan akan terus melawan bias apa pun terhadap negara itu di Perserikatan Bangsa-Bangsa atau badan internasional lainnya.

Selain itu, pemerintahan Biden akan terus mendesak negara-negara lain untuk menormalkan hubungan dengan Israel, namun upaya normalisasi bukan pengganti perdamaian Israel-Palestina, kata Mills.

Baca Juga: Bentuk Lagi Pam Swakarsa, Anggota DPR Minta Masa Lalu Dijadikan Pembelajaran

Normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dan Israel tahun lalu dipandang sebagai segilintir keberhasilan kebijakan luar negeri Trump.

AS berhasil mengupayakan normalisasi hubungan Israel dengan empat negara Arab: Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko, untuk mulai menormalisasi hubungan dengan Israel.

Diketahui bahwa Palestina menginginkan sebuah negara di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya, semua wilayah direbut oleh Israel pada perang 1967. 

Namun, di bawah proposal perdamaian yang gagal oleh Trump, Washington akan mengakui permukiman Yahudi di wilayah pendudukan sebagai bagian dari Israel.

Baca Juga: Disebut Minta Nita Thalia Jadi Istri Kedua, Raffi Ahmad: Becanda, Satu Aja Gak Habis-habis!

Kebijakan pemerintahan Trump dianggap sebelah mata terhadap Palestina dan cenderung berpihak pada Israel.

Sementara itu, Biden dan Kamala Harris telah mengkampanyekan perdamaian dua negara yang lebih adil.

Biden percaya Solusi Dua Negara adalah satu-satunya jalan untuk perdamaian antara Israel dan Palestina, kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan pada Selasa.

"Joe Biden percaya bahwa Solusi Dua Negara tetap menjadi satu-satunya jalan ke depan," kata Psaki.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah